Hidayatullah.com–Seorang tokoh senior Hamas hari Senin (9/2/2015) memuji “keberanian” Menteri Luar Negeri Khalid Al-Attiyah, setelah pejabat tinggi Qatar itu beradu argumentasi dengan Menteri Intelijen Israel Yuval Steinitz di konferensi keamanan di Jerman.
Dalam pernyataannya anggota politbiro Hamas di Doha, Izzat Al-Rishq, mendukung pernyataan keras dan berani Al-Attiyah dalam menanggapi kebohongan Zionis dan memuji pembelaannya atas Hamas serta gerakan perlawanan Palestina selama konferensi bidang keamanan di kota Munich.
Hari Ahad dalam sebuah diskusi panel di koferensi itu, Al-Attiyah mengatakan bahwa kegagalan proses perundingan damai Palestina-Israel merupakan penyulut utama turbulensi yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Qatar itu juga mempertanyakan mengapa Israel sangat ingin diakui sebagai sebuah negara Yahudi.
“Dunia memerangi sebuah kelompok yang menamakan dirinya sendiri Negara Islam, dan kalian ingin menjadi dan mengatkan bahwa kalian adalah sebuah negara Yahudi,” tegas Al-Attiyah dikutip AFP.
Menanggapi pernyataan keras itu, Steinitz mempertanyakan mengapa Qatar “mendukung sebuah kelompok jihadis seperti Hamas atau Negara Islam, dan bukannya mengerahkan seluruh upayanya untuk mengenyahkan organisasi-organisasi teroris semacam itu.”
Qatar membantah mendukung kelompok Negara Islam (ISIS/ISIL) atau gerakan-gerakan ekstrimis.
Perdebatan kedua menteri itu disiarkan oleh sejumlah media termasuk, Aljazeera edisi bahasa Arab.
Bulan lalu Al-Attiyah mengatakan bahwa Khalid Misyaal, pimpinan politbiro Hamas yang sekarang tinggal di negara Teluk itu, adalah “tamu kesayangan di Qatar. Dan dia bahkan (sekarang) sedang berada di rumahnya.” Pernyataan itu membantah kabar yang mengatakan bahwa pemimpin Hamas tersebut diminta meninggalkan Qatar.*