Hidayatullah.com—Paus Fransiskus menyatakan bahwa dirinya kemungkinan akan mengundurkan diri dari kursi kepemimpinan Tahta Suci Vatikan seperti yang dilakukan pendahulunya, daripada berada di Vatikan selamanya.
Hal itu dikemukakan dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi Meksiko, dalam rangka memperingati dua tahun kepemimpinannya, Sabtu (14/3/2015) sebagaimana dilansir BBC.
“Saya punya perasaan bahwa jabatan kepausan saya akan singkat. Empat atau lima tahun; saya tidak tahu, atau mungkin dua atau tiga,” kata Paus Fransiskus.
Dia memuji keputusan Paus Benediktus XVI yang melengserkan diri tahun 2013 dan menyebutnya sebagai “tindakan berani”.
“Benediktus tidak harus dianggap sebuah pengecualian, melainkan yang mengawalinya. Dia mungkin tidak akan menjadi satu-satunya (yang mengundurkan diri) untuk kurun waktu yang lama, dia mungkin tidak akan menjadi satu-satunya,” kata Paus Fransiskus, mengisyaratkan bahwa tidak lama lagi atau di masa datang mungkin ada paus-paus lain yang akan mengikuti jejak Benediktus XVI mengundurkan diri.
“… Sebuah pintu permulaan telah terbuka,” kata Fransiskus kepada stasiun TV Meksiko Televisa.
Sebagaimana diketahui jabatan sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik Roma di Vatikan pada dasarnya adalah jabatan seumur hidup.
Di masa lalu, Paus Fransiskus pernah mengisyaratkan bahwa dia mungkin akan pensiun dari jabatannya. Meskipun demikian, Fransiskus menolak pembatasan usia maksimal bagi pemimpin Katolik dunia itu.
Sebuah konklaf kepausan memilih Fransiskus sebagai pengganti Benediktus XVI pada 13 Maret 2013. Dia menjadi orang pertama asal Amerika Latin yang menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma.
Saat diwawancarai Fransiskus mengaku terkejut terpilih sebagai paus, dan dia mengatakan dulu hanya membawa sebuah kopor kecil ketika pergi ke Roma guna mengikuti konklaf kepausan, dengan perkiraan dia akan kembali lagi ke Buenos Aires.
Menurut wartawan BBC di Roma, James Reynolds, sedikitnya ada tiga kesempatan Fransiskus ditanyai apakah dia akan mengikuti jejak Benediktus yang mengajukan pensiun dari jabatannya. Dan setiap kali diberikan pertanyaan itu, Fransiskus selalu merespon dengan jawaban yang kurang lebih sama.
Kesederhanaan Fransiskus mendapatkan banyak pujian dari umat Katolik sedunia, demikian pula dengan janjinya untuk mereformasi Curia, yang merupakan institusi pemerintahan Vatikan yang juga lembaga pengurus internal Gereja Katolik Roma sedunia.
Namun, setelah menjabat selama dua tahun Fransiskus sekarang merasa tidak akan melanjutkan jabatannya lebih lama.
“Saya tidak tahu. Tapi saya merasa Tuhan telah menempatkan saya di sini untuk waktu yang singkat, tidak lebih,” ujarnya.
“Tapi itu adalah sebuah firasat. Saya selalu membuka kemungkinan,” imbuhnya.
Kepada Televisa Fransiskus mengaku “tidak keberatan menjadi paus,” tetapi dia merindukan masa-masa ketika dirinya menjalani kehidupan sebagai pendeta yang tidak dikenal.
“Satu-satunya yang saya inginkan adalah suatu hari pergi keluar, tanpa dikenali, dan pergi ke sebuah pizzeria untuk membeli pizza,” kata pemimpin Katolik Roma sedunia itu.*