Hidayatullah.com–Polisi Turki telah membentuk tim khusus dan sistem risiko analisis untuk melacak orang asing yang ingin bergabung ke Daulah Islamiyah Iraq wa Syam (Daisy/ISIS/ISIL) ketika mereka melintasi Turki.
Turki telah meningkatkan upaya untuk menghambat aliran orang asing yang bertujuan untuk bergabung dengan barisan ISIS. Sebuah sistem tim khusus, telah dibentuk di Departemen Kepolisian Nasional, yang merekam data pada titik transfer seperti bandara, terminal, stasiun bus dan perusahaan penyewaan mobil.
Orang asing yang melakukan perjalanan ke Turki untuk pertama kalinya, terindikasi belum dewasa dan yang tidak memesan hotel maka akan dipantau oleh polisi. Selain itu, orang asing yang membeli tiket untuk melakukan perjalanan ke provinsi Turki yang berbatasan dengan Suriah juga dilacak secara ketat.
Sebelumnya seorang wanita asal Inggris yang bertujuan untuk menyeberang ke Suriah dari Turki tertangkap di Ankara berkat sistem risiko analisis dan tim khusus, tanpa bantuan intelijen sedikitpun dari Inggris. Dia ditemukan oleh tim keamanan Turki kemudian dideportasi.
Sementara itu, dikutip Dailysabah, diperkirakan sepuluh ribu orang dari 91 negara telah dilarang memasuki Turki, dan 1.085 orang dari 74 negara telah dideportasi untuk alasan yang sama sejauh ini.
Seperti diketahui, hampir seperempat dari orang asing yang baru saja direkrut oleh ISIS adalah warga Eropa.
Menurut data yang dirilis oleh lembaga penegak hukum Uni Eropa, Europol, diperkirakan ada sekitar 10.000 dan 12.000 orang asing di ISIS.*