Hidayatullah.com–Salah satu dari dua orang pendaki Amerika Serikat yang dibebaskan Iran pekan lalu, ternyata memiliki darah Yahudi. Informasi itu sengaja disembunyikan sejak awal dan baru diungkap kemudian.
Shane Bauer, Josh Fattal dan Sarah Shourd ditangkap Iran saat mereka melewati perbatasan dengan, ketika memanjat daerah pegunungan Iraq di wilayah Kurdi tahun 2009. Sarah dibebaskan tahun lalu dengan alasan kesehatan setelah membayar uang jaminan USD500.000. Sementara kedua warga AS lainnya dibebaskan setelah negara Oman membayar uang jaminan untuk mereka sebesar USD1 milyar.
Menurut Haaretz (27/9), Jacob Fattal — ayah Josh Fattal — bermigrasi ke Israel dari Basra, Iraq, pada tahun 1951. Ia tinggal dengan kedua orangtua dan saudara kandungnya di penampungan sementara Kiryat Ono, kemudian pindah ke Pardes Katz.
Setelah menjalani wajib militer, Jacob Fattal pergi ke Amerika Serikat, di mana ia kuliah teknik dan kemudian berumahtangga. Sekarang ia adalah penerbit dari sebuah majalah tentang teknologi tinggi yang dipasarkan di Amerika Serikat, Eropa dan Asia.
Laporan Hareetz menyebutkan, dua orang saudar perempuan dan seorang saudara laki-laki Jacob, yang menetap di Israel tengah, mengetahui tentang penangkapan Josh Fattal sejak hari pertama.
Untuk mengalihkan perhatian publik dari mencari tahu latarbelakang Josh, keluarganya melakukan kampanye pembebasan bagi dirinya, sementara Jacob diminta untuk menghindari wawancara dengan media.
Oman kabarnya memainkan peran penting dalam pembebasan Josh Fattal dan Shane Bauer.*
Keterangan foto: Shane Bauer, Sarah Shroud dan Josh Fattal (ki-ka).