Hidayatullah.com–Enam belas dari 28 negara Uni Eropa ingin memberi label produk-produk dari permukiman Zionis Israel yang menduduki wilayah Tepi Barat, Palestina, kata sumber-sumber diplomatik kepada AFP, Kamis (16/4/2015)
Rencana itu pertama kali diusulkan pada 2012, yang lantas menimbulkan kemarahan di pihak Zionis Israel. Tetapi 16 negara anggota UE, sebagaimana diprakarsai Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini, bersikap terus maju sebagai bagian dari upaya mewujudkan perjanjian damai dua negara.
Enam belas negara itu termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia, kecuali Jerman.
“Kami akan menyambut prakarsa Anda memimpin Komisi (Eropa) untuk menyelesaikan pekerjaan penting guna pelabelan produk-produk yang berasal dari pemukiman,” kata para menteri luar negeri UE.
Berlanjutnya pembangunan permukiman Zionis Israel “mengancam prospek kesepakatan perdamaian yang adil dan final,” tulis mereka.
Pelabelan akan memberikan identitas yang jelas kepada konsumen apa yang mereka beli, demikian rekomendasi para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak di tahun 2012.
Uni Eropa secara konsisten mengutuk pembangunan permukiman Zionis Israel sebagai ancaman bagi proses perdamaian Timur Tengah, karena mengikis dasar negara Palestina di masa depan.
“Kami tidak bisa menerima produk-produk dari pemukiman di wilayah yang diduduki, bebas diperdagangkan,” kata salah satu sumber diplomatik Uni Eropa.
“Surat itu menunjukkan tekad Eropa untuk memberlakukan apa yang disepakati pada tahun 2012,” kata sumber, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Surat dari para menteri luar negeri itu menyebutkan, “pelabelan” merupakan langkah penting dalam pelaksanaan penuh kebijakan lama Uni Eropa, dalam kaitannya dengan pelestarian solusi dua-negara.
Surat itu di antaranya ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Austria, Belgia, Swedia, Malta, Irlandia, Portugal, Slovenia, Kroasia, Finlandia, Denmark, Belanda, dan Luksemburg.*