Hidayatullah.com—Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyatakan keadaan darurat di wilayah negara bagian Texas menyusul banjir yang disebabkan oleh hujan sangat lebat.
Sedikitnya dua puluhan orang di negara bagian itu tewas, setelah empat mayat lagi ditemukan pada hari Jumat kemarin.
Jumlah total korban tewas mendekati 30, setelah badai menghantam bagian utara Texas pada hari Kamis dan Jumat.
Di Dallas ribuan orang pengendara mobil terjebak selama berjam-jam, ketika jalan raya di daerah pinggiran putus akibat kepungan air bah.
Warga penduduk sejumlah kota di Texas telah dievakuasi, termasuk di Wharton yang berlokasi sekitar 100 kilometer arah barat daya Houston, ketika sekitar 900 orang yang bermukim di sepanjang Sungai Colorado terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.
“Saya butuh selendang, handuk dan, Anda tahu, semua barang-barang kecil yang saya butuhkan, Alkitab saya. Sepele, tapi, itulah yang saya butuhkan,” kata Norma Marks, wanita yang tinggal di pinggir kali saat memuat barang-barangnya ke dalam mobil seperti dikutip Euronews.
Ratusan orang telah meminta bantuan darurat atau tidur di tempat-tempat penampungan.
Sebagian rumah warga ada yang terbongkar pondasinya akibat tergerus air bah dan kendaraan-kendaraan hanyut terbawa arus banjir.
Pernyataan keadaan darurat oleh presiden memberi jalan dicairkannya bantuan pemerintah federal untuk daerah bencana.
Hingga saat ini belum diketahui jelas berapa kerugian dan kerusakan yang dialami Texas akibat banjir tersebut. Prioritas saat ini masih mengevakuasi penduduk dari daerah banjir ke tempat aman.*