Hidayatullah.com—Puluhan orang berunjuk rasa di kota Detroit, Amerika Serikat, untuk memprotes patung berupa sosok raja setan Baphomet yang dibuat oleh komunitas Satanic Temple (Kuil Setan).
Para pendukungnya berteriak “Hidup Setan!” ketika patung berkepala kambing berjengot dan bersayap yang terbuat dari perunggu seberat satu ton itu ditampilkan kepada publik.
Satanic Temple merahasiakan lokasi di mana patung itu akan dipajang hingga detik-detik terakhir. Informasinya dikirimkan lewat email hanya kepada para pemegang tiket. Kelompok penyembah setan itu takut ada ancaman dari kelompok penentangnya yang mungkin saja akan membakar patung tersebut, lapor Raw Story seperti dikutip Russia Today Ahad (26/7/2015).
Pada hari Sabtu (25/7/2015), sekitar seratus orang dikabarkan berkumpul di tempat seberang jalan Bert’s Marketplace, di mana lokasi awal patung Baphomet akan ditempatkan oleh Satanic Temple.
“Hal terakhir yang kami perlukan di Detroit adalah pesta menyambut kedatangan setan,” kata pendeta Dave Bullock dari Greater St. Matthew Baptist Church di Highland Park, Michigan, kepada Reuters.
“Setan tidak punya tempat di kota ini, atau di kota lain manapun,” kata salah satu pengunjuk rasa James Bluford asal Rochester Hills.
Awal tahun ini dalam pernyataannya jurubicara Satanic Temple, Lucien Greaves, mengatakan bahwa patung Baphomet itu memiliki fungsi sebagai kursi di mana orang bisa duduk di pangkuan setan untuk mendapatkan inspirasi atau melakukan kontemplasi.
Patung Baphomet itu awalnya dibuat untuk menandingi monumen Ten Commandements (10 Perintah Tuhan) yang diletakkan di depan kantor pemerintah Oklahoma. Namun setelah bercokol selama beberapa waktu, Mahkamah Agung memutuskan awal bulan ini bahwa monumen itu harus disingkirkan dari lahan milik pemerintah yang tidak boleh digunakan untuk menunjukkan dukungan atas agama apapun.
Direktur Satanic Temple cabang Detroit, Jex Blackore, mengatakan anggota kelompoknya berencana untuk memindahkan patung Baphomet itu ke Arkansas. Pada bulan April lalu, Gubernur Arkansas Asa Hutchinson menyetujui pendirian monumen 10 Perintah Tuhan yang didanai oleh pihak swasta di atas area kantor pemerintah setempat.*