Hidayatullah.com–Legislator di San Fransisco memutuskan untuk melarang teknologi pengenalan wajah, menjadikannya kota pertama di Amerika Serikat yang melarang pemanfaatan teknologi canggih itu.
Teknologi yang sedang berkembang itu tidak diperbolehkan digunakan oleh instansi pemerintah lokal, seperti otoritas transportasi dan penegak hukum.
Tidak hanya itu, rencana pembelian alat pengawasan apapun sekarang harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pemerintah setempat.
Kebijakan itu diloloskan lewat pemungutan suara di kalangan supervisor kota San Fransisco dengan 8 suara mendukung dan 1 menolak, sementara 2 lainnya abstain. Usulan kebijakan itu akan resmi menjadi undang-undang kota apabila lolos dalam pemungutan suara kedua yang dijadwalkan digelar pekan depan, lapor BBC Selasa (14/5/2019).
Mereka yang mendukung kebijakan itu mengatakan bahwa teknologi pengenalan wajah yang ada saat ini tidak dapat diandalkan dan berpotensi melanggar privasi orang serta kebebasan masyarakat. Contoh kekurangan teknologi itu misalnya, alat yang dipakai sering keliru mengidentifikasi wanita atau orang yang berkulit gelap.
“Dengan pemungutan suara ini, San Fransisco menyatakan bahwa teknologi pemantauan wajah tidak sesuai dengan demokrasi yang sehat dan bahwa warga masyarakat berhak memiliki suara dalam memutuskan soal perangkat pengawasan berteknologi tinggi,” kata Matt Cagle dari American Civil Liberties Union in Northern California.
“Kami puji pihak kota yang mendengar suara masyarakat, dan membuat langkah maju dengan legislasi krusial ini. Kota-kota lain hendaknya memcermatinya dan membuat langkah serupa guna melindungi keselamatan dan hak-hak sipil warga,” imbuh Cagle.
Teknologi pengenalan wajah dapat dipergunakan oleh aparat keamanan di bandar udara atau pelabuhan San Fransisco, sebab keduanya dikelola oleh pemerintah federal dan bukan instansi pemerintah lokal.
Sebagian kalangan berusaha agar kebijakan itu tidak mencakup kepolisian San Fransisco, tetapi upaya mereka gagal. Tidak seperti kepolisian di sejumlah daerah lain di Amerika Serikat, polisi San Fransisco sampai sekarang belum menggunakan teknologi pengenalan wajah.*