Hidayatullah.com–Kepala Pusat Studi Ibnu Khaldun di Kairo, Sa’duddin Ibrahim menyerukan presiden Abdul Fattah al-Sisi dan Mahmud Abbas untuk membebaksan Blokade dari Jalur Gaza dan tidak menunggu kembalinya Otoritas Palestina ke wilayah tersebut.
Ibrahim menegaskan hari ini Senin (09/11/2015) bahwa Blokade Jalur Gaza tidak bisa diterima oleh bangsa Palestina.
“Silahkan saja mungkin para pimpinan politik berbeda dan saling kritik, namun tidak bisa diterima jika sebuah bangsa diberikan hukuman karena kejahatan yang dilakukan para pemimpinnya. Dari prinsip ini, saya mendukung pembebasan Blokade Jalur Gaza terlepas dari siapa yang berkuasa di sana,” tegasnya dikutip PIC.
Ibrahim menyatakan, tidak mungkin bisa diterima jika sebuah bangsa diperlakukan secara buruk karena perbedaan pandangan antar pemimpinnya.
“Dari sini saya ajak Pesiden Abdul Fattah Al-Sisi dan presiden Palestina Mahmud Abbas untuk bersungguh-sungguh membebaskan Jalur Gaza dari Blokade dan tanpa memberikan syarat otoritas Palestina berkuasa di sana,” tuturnya.
Ibrahim sendiri sudah pernah berkunjung ke Jalur Gaza dan Tepi Barat dan bertemu dengan Presiden Mahmud Abbas dan menyampaikan harapannya membuka Blokade.
Presiden al-Sisi kemarin menegaskan, prosedur Mesir di perbatasan dengan Jalur Gaza adalah dalam rangka menjaga keamanan di perbatasan dan sudah berkoordinasi dengan Mahmud Abbas.
Sisi menegaskan, jika Otoritas Palestina kembali berkuasa dan memerintah Jalur Gaza, maka hal itu akan berdampak baik terhadap perlintasan di sana.*