Hidayatullah.com—Mantan wakil jaksa agung James Comey, mendapatkan restu Senat untuk menjadi pimpinan badan intelijen dalam negeri Amerika Serikat FBI, Senin (30/7/2013).
Comey, 52, akan menggantikan Robert Mueller yang memimpin FBI sejak 2001 tak lama setelah peristiwa 9/11.
Senat memberikan suara setuju atas Comey (seorang Republikan) dengan hasil voting 93-1.
Voting dilakukan beberapa menit setelah Senator Rand Paul (Rep) setuju untuk melanjutkan kembali proses pemungutan suara yang sebelumnya dihentikan, karena Paul menunggu jawaban FBI tentang penggunaan pesawat tanpa awak di wilayah domestik AS.
FBI menjawab, penggunaan pesawat pengintai tanpa awak di wilayah Amerika Serikat tidak memerlukan surat izin. Meskipun tidak sepakat dengan sikap FBI itu, tapi Paul setuju melanjutkan pemungutan suara sebab FBI sudah merespon pertanyaannya.
Paul satu-satunya yang memberikan suara negatif terhadap Comey.
Comey menjabat wakil jaksa agung pada masa pemerintahan George W. Bush dari tahun 2003-2005.
Dia mendapat popularitas saat dengan terbuka ke publik mengatakan bahwa tehnik interogasi waterboarding yang dipakai pemerintahan Bush atas para tahanan teroris merupakan bentuk penyiksaan.
“Ketika pertama kali saya mengetahui tentang waterboarding, ketika saya menjadi seorang wakil jaksa agung, reaksi saya, sebagai seorang warga negara dan pemimpin, adalah, ‘Ini merupakan penyiksaan’. Dan saya masih berpendapat demikian,” kata Comey kepada panel di Senat dikutip France24.
Comey mengatakan dia menyampaikan pandangannya itu saat masih berada di bawah pemerintahan Bush, tetapi kalah dalam upaya untuk menghentikan CIA menggunakan tehnik seperti waterboarding dan pencegahan tidur atas para tahanan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah AS.
Tindakannya itu mendapat dukungan dari Partai Demokrat yang menentang program pengintaian domestik oleh pemerintahan Bush.
Setelah meninggalkan Departemen Kehakiman tahun 2005, Comey menjadi konsultan di perusahaan raksasa Lockheed Martin.
FBI memiliki pegawai hampir 36.000 orang, termasuk 13.785 agen khusus yang menyelidiki kasus mulai dari terorisme domestik dan internasional, hingga pelanggaran HAM, kasus narkoba, kejahatan kerah putih serta korupsi uang rakyat.
FBI menjadi bagian dari jaringan operasi intelijen Amerika Serikat, yang sering dikritik karena menyadap informasi dalam jumlah besar melalui telepon dan internet.
Comey menyebut tindakan penyadapan besar-besaran itu sebagai “alat penting dalam kontraterorisme”, namun dia menginginkan transparansi yang lebih dalam penggunaannya.*