Hidayatullah.com—Salah satu pendiri chat app paling populer asal Korea Selatan mengundurkan diri, setelah dituding tidak sanggup menghentikan penyebaran pornografi anak di layanan aplikasinya.
Dilansir BBC (11/11/2015) Kakao Corp mengumumkan pengunduran diri Lee Seok Woo satu pekan setelah dia dituntut oleh kejaksaan, tetapi tidak ditahan.
Lee bertanggungjawab mengurus KakaoTalk sampai bulan Agustus lalu, ketika dia kemudian dipindah ke dewan penasihat.
Perusahaan aplikasi ponsel itu mengatakan memiliki 100 juta pengguna.
“Lee mengatakan dia ingin mencoba tantangan baru,” tulis Kakao Corp dalam pernyataan yang dirilis ke koran Korea Herald, seraya menambahkan bahwa Lee dijadwalkan mundur secara resmi pada hari Sabtu.
Gugatan pekan lalu atas bos KakaoTalk itu merupakan yang pertama di Korea Selatan atas pelaku bisnis industri internet karena melanggar undang-undang perlindungan anak dan remaja dari kejahatan seksual.
Menurut hukum di Korea Selatan, operator layanan ponsel harus mengambil tindakan yang layak untuk menghentikan penyebaran foto dan video kekerasan terhadap anak. Namun, undang-undang tidak menyebutkan secara spesifik bagaimana tindakan itu harus dilakukan.
Aplikasi KakaoTalk memperbolehkan penggunanya untuk melakukan pembicaraan satu lawan satu atau secara berkelompok, serta mengirimkan konten multimedia ke sesama pengguna, sehingga operator aplikasi itu menyimpan data pengguna dalam jumlah yang sangat besar.
“Kami berusaha sungguh-sungguh, dengan memindai kata kunci, mencari tautan-tautan yang berbahaya, dan memberi kesempatan pengguna untuk melaporkan materi-materi yang tidak pantas,” kata Kakao Corp kepada situs berita Hankyoreh pekan lalu.
“Namun, mengharuskan kami untuk menyaring materi-materi yang lebih cabul dalam sebuah layanan privat, berarti mengharuskan dilakukannya semacam sensor yang akan melanggar hak privasi pengguna,” imbuh KakaoTalk.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
KakaoTalk sebelumnya dikritik karena dianggap tidak melindungi informasi penggunanya.
Tahun lalu, KakaoTalk dikecam keras setelah ketahuan pihak pengelolanya menyerahkan rekaman komunikasi penggunanya kepada pihak berwenang setempat secara berkala. Namun, pada bulan Oktober kemarin perusahaan aplikasi ponsel itu mengatakan akan berhenti melakukan hal tersebut.*