Hidayatullah.com—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (30/11/2015) mengatakan siap mundur dari jabatannya apabila tuduhan Presiden Rusia yang menyebutkan Turki membeli minyak dari kelompok ISIS terbukti benar.
“Saya akan mengatakan sesuatu yang tegas di sini. Jika hal semacam itu terbukti, demi kehormatan bangsa kami saya tidak akan tetap menjabat [sebagai presiden],” kata Erdogan seperti dikutip kantor berita Anadolu, di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Paris.
Menantang Putin, yang menolak permintaan Erdogan untuk bertemu muka di sela konferensi itu menyusul penembakan jet tempur Rusia pekan lalu, Erdogan menambahkan, “Dan saya katakan kepada Mr. Putin ‘akankah Anda tetap menjabat?’ Saya katakan ini dengan tegas.”
Pernyataan itu dikemukakan Erdogan menanggapi tuduhan Putin pada hari dan tempat yang sama di Paris, yang mengatakan Turki sengaja menembak jatuh pesawat Su-24 milik negaranya guna melindungi jalur suplai minyak ISIS ke Turki.
Kamis pekan lalu (26/11/2015) di Moskow Putin melontarkan tuduhan yang sama.
Membalas tuduhan Putin itu Erdogan di ibukota Ankara berkata, “Anda memalukan –mereka yang mengklaim kami membeli minyak dari Daesh [ISIS] berkewajiban untuk membuktikannya. Jika tidak, kamu seorang tukang fitnah,” lansir Aljazeera Jumat (27/11/2015).
“Mari kita tetap bersabar dan tidak bertindak emosional,” kata Erdogan di Paris seperti dikutip AFP.
Erdogan mengatakan Turki mendapatkan impor minyak dan gas “melalui jalur legal.”
“Kami ini bukan pembohong sehingga melakukan jual-beli seperti itu dengan kelompok-kelompok teroris. Semua orang perlu mengetahui hal ini,” imbuh Erdogan.
Pemerintah Ankara kembali menolak memenuhi permintaan Moskow agar Turki meminta maaf karena telah menembak jatuh pesawat tempurnya, setelah negara-negara sekutu Turki di NATO menyatakan sikap berdiri di belakang Turki dalam masalah tersebut.*