Hidayatullah—Serdadu Zionis kemarin sore, Ahad (8/5) kemarin dikabarkan telah mengubah kota al-Quds menjadi barak-barak militer. Mereka, bahkan melarang kaum muslimin yang mau melakukan shalat untuk masuk ke dalam masjid al-Aqsha terutama mereka yang dibawah 50 tahun.
Kepolisian Israel dan satuan khusus penjaga perbatasan menutup seluruh pintu-pintu al-Quds lama. Mereka melarang siapa saja masuk ke al-Quds kecuali bagi warga Al-Quds sendiri.
Mereka mengadakan penjagaan ketat disekitar kota dan jalan-jalan di distrik lama. Mereka juga membuat panjagaan yang lebih ketat di sekitar masjid al-Aqsha serta melarang kaum muslimin yang hendak melakukan shalat di dalam masjid tersebut.
Sumber-sumber informasi dari dalam masjid al-Aqsha menyebutkan, polisi Yahudi mengeluarkan kaum muslimin yang tengah melakukan shalat di dalam masjid. Bahkan mereka telah mengeluarkan dua orang penjaga masjid al-Aqsha yaitu, Samir Shiyam dan masjid al-Ju’bah dari lingkungan masjid.
Menurut sumber ini, pihak kepolisian Israel dan satuan khususnya yang terkosentrasi di semua pintu masjid telah melarang pasokan makanan ke dalam masjid. Hal itu dilakuakan dalam rangka memaksa orang-orang yang berada di dalam masjid untuk segera meninggalkan masjid.
Sementara itu gerakan perlawanan Hamas menyerukan, semua rakyat Palestina kembali menempati posisinya masing-masing di dalam Masjid al-Aqsha, untuk menjaga berbagai kemungkinan gerakan Zionis radikal yang mau mengotori setiap jengkal masjid al-Aqsha.
Di pihak lain beberapa kelompok Zionis radikal dengan dukungan pemerintah Zionis menyerukan setiap warga pemukiman Yahudi untuk meyerang masjid al-Aqsha, Senin (9/5) hari ini (comes)