Hidayatullah.com—Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Selasa (8/12/2015) menyuarakan keprihatinannya akan nasib 12.000 pengungsi asal Suriah yang terkatung-katung di perbatasan dengan Yordania.
“Nyawa para pengungsi terancam bahaya di bulan-bulan yang akan datang,” kata Melissa Fleming, juru bicara komisi tinggi PBB untuk urusan pengungsi UNHCR dalam keterangan pers di Jenewa, lansir Reuters.
“Oleh karena, itu hari ini UNHCR meminta kepada pemerintah Yordania agar memperbolehkan para pengungsi yang terlantar di perbatasan untuk memasuki negaranya.”
Menurut UNHCR belakangan banyak pengungsi yang sakit dan terluka terdampar dekat Rukban dan Hadalat di Suriah. Sebagian pengungsi menyemut dekat dinding perbatasan dalam wilayah Yordania.
UNHCR hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya “memahami masalah keamanan yang menjadi kekhawatiran pemerintah Yordania, tetapi juga menyoroti bahwa kamp pengungsi Azraq di sebelah timur Yordania mampu menampung para pengungsi itu. UNHCR juga memuji-muji “kontribusi sangat besar” yang telah diberikan oleh Yordania dengan menampung sekitar 630.000 pengungsi Suriah.
Menurut Fleming, sejak awal Noveber lalu ribuan orang lari menyelamatkan diri seiring dengan meningkatnya serangan udara di utara Suriah, berikut merebaknya pemaksaan untuk bergabung dengan kelompok bersenjata, pencambukan, pernikahan paksa dan pemenggalan kepala di daerah-daerah yang dikuasai kelompok ekstrimis.*