Hidayatullah.com—Kepala kelompok ekstremis Yahudi anti-Palestina Lehava, Benzi Gopstein mengatakan bahwa Natal tidak diinginkan di Israel dan ia menyebut Kristen dengan mengatakan, “Usir para vampir sebelum mereka meminum darah kita”.
Aktivis anti-rasisme Israel telah dipanggil untuk sebuah investigasi setelah organisasi sayap kanan Yahudi ini mendesak melarang Perayaan Natal di Israel dan menyebut orang-orang Kristen dengan sebutan “vampir”.
Benzi Gopstein, adalah pemimpin organisasi sayap-kanan Lehava dan telah beberapa kali dipenjara.
Lehava adalah sebuah akronim dalam bahasa Ibrani yang berarti “mencegah asimilasi di tanah suci”.
Baru-baru ini ia memberi komentar di dalam sebuah artikel pada website Yahudi ultra-Ortodoks Kooker dan mengatakan, “Natal tidak mempunyai tempat di Tanah Suci,” tulis Gopstein, yang tinggal di pemukiman Yahudi di Hebron ini.
Dia mengatakan “runtuhnya garis pertahanan orang-orang Yahudi yang telah berdiri ratusan tahun terhadap musuh kita, Gereja Katolik.”
“Itu misi tetap dari vampir-vampir dan penghisap darah. Jika Yahudi tidak bisa dibunuh, mereka dapat diubah,” tulis dia.
“Kita harus menghilangkan vampir-vampir itu sebelum mereka meminum darah kita sekali lagi.”
Koalisi Melawan Rasisme di Israel dan kelompok lain yang sama telah melapor pihak berwajib untuk menginvestigasi Gopstein.
Pada Agustus, polisi Israel menginterogasi Gopstein setelah dia dibebaskan usai kaksus pembakaran gereja, termasuk pemboman sebuah rumah milik warga Palestina yang menyebabkan meninggalnya seorang anak kecil dan kedua orangtuanya.
Pada 18 Juni, sebuah pembakaran rumah terjadi pada tempat suci yang terletak di tepi laut Galilee daerah utara Israel yang dipercaya sebagai tempat Yesus memperlihatkan diri.
Pihak berwajib Israel telah menangkap 3 orang Israel pada kasus itu.
Lehava mengklaim mereka membela identitas Yahudi.
Bulan Agustus lalu, kelompok ini mengadakan aksi protes menolak pernikahan antara Yahudi dan orang Islam (orang Yahudi menyebutkan orang kafir, red). [Baca: Ultra Radikal Yahudi Demo Pernikahan Wanita Yahudi yang Masuk Islam]
Lehava mengorganisir demonstrasi anti pernikahan dan mengusik pasangan Yahudi-Arab dengan mengutipkan ayat-ayat keagamaan untuk menolak perkawinan kedua pasangan itu.*/Nashirul Haq AR