Hidayatullah.com—Pemerintah Uganda mengakui menahan lebih dari 1.000 orang yang ditangkap menjelang pemilihan umum yang digelar bulan Januari.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada parlemen bahwa sebagian besar dari ribuan orang itu masih berada di dalam tahanan.
Pemerintah terus mendapatkan tekanan untuk memberikan penjelasan setelah partai oposisi National Unity Platform (NUP) mengatakan bahwa lebih dari 400 orang pendukung dan anggotanya dilaporkan hilang setelah digerebek pasukan keamanan.
Menyusul laporan BBC pada bulan Maret tentang 18 pemuda yang diciduk dari sebuah desa di Kyotera, sebelah barat daya ibukota Kampala, mereka semua dibebaskan tanpa dakwaan, ditelantarkan di dekat desa mereka pada tengah malam.
Puluhan lainnya kemudian dibebaskan dengan cara serupa. Mereka mengatakan mengalami penyiksaan selama di dalam tahanan, lapor BBC Kamis (15/4/2021).
Awal pekan ini, pakar-pakar UN Human Rights menyeru pemerintah Uganda agar menghentikan penindasan terhadap lawan-lawan politiknya.*