Hidayatullah.com- Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Ahad (21/02/2016) memulai kunjungan mendadak ke Teheran dengan konflik tinggi yang terjadi di Suriah, lapor media pemerintah Iran seperti dikutip oleh middleeasteye.net.
Shoigu bertemu Presiden Hassan Rouhani untuk menyampaikan “pesan khusus” dari rekan Rusia-nya, Vladimir Putin, kutip kantor berita resmi IRNA.
Menteri memberikan gambaran dari “situasi mengenai stabilitas di kawasan tersebut dan proses negosiasi gencatan senjata di Suriah,” di mana Moskow dan Teheran, kedua negara tersebut mendukung rezim Suriah, kata IRNA.
Rouhani mengatakan: “Menyelesaikan krisis di Suriah hanya dapat dicapai melalui negosiasi politik dan menghormati hak-hak rakyat Suriah yang pada akhirnya harus memutuskan masa depan negara mereka.”
Kunjungan itu dilakukan setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa “sebuah kesepakatan sementara” telah dicapai dengan Rusia dalam hal penghentian permusuhan di Suriah.
Shoigu juga bertemu dengan rekannya Jenderal Hossein Dehghan setelah kunjungan terakhir ke Moskow pada hari Selasa (16/02/2016), ketika Shoigu mengatakan Rusia dan Iran siap untuk meningkatkan kerjasama militer mereka.
Rusia dan Iran keduanya merupakan sekutu lama pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Moskow melancarkan serangan udara untuk mendukung pemerintah Suriah pada 30 September.
Teheran mendukung Assad dengan mengirimkan “penasihat militer” dan sejumlah relawan bersama dengan tentara Suriah.
Rusia juga telah meresmikan pengiriman baterai misil anti serangan udara S-300 ke Iran.
Menurut media Rusia dan Iran, Iran juga ingin membeli jet Sukhoi Su-30 tempur dari Rusia.*/ Karina Caffinch