Hidayatullah.com– Menteri Transportasi Kenya mengungkap ke publik dokumen mega proyek kereta api yang ditandatangani pemerintah bersama dengan China setelah selama bertahun-tahun disembunyikan dari masyarakat.
Jalur kereta api bernilai $3 miliar yang didanai dan dioperasikan China itu merupakan proyek insfratruktur terbesar Kenya sejak menjadi negara merdeka pada 1963, lansir BBC Senin (7/11/2022).
Proyek kereta api itu kelangsungan hidupnya kerap dipertanyakan saat diluncurkan.
Jalur kereta tersebut menghubungkan kota pelabuhan Mombasa dan ibu kota Kenya, Nairobi, dan ada rencana untuk memperpanjangnya ke kota pelabuhan Kisumu di sebelah barat.
Publikasi dokumen tersebut, yang berisi tentang kesepakatan utang proyek kereta api dengan China, merupakan salah satu janji kampanye Presiden William Ruto guna mengakhiri spekulasi di masyarakat perihal perjanjian apa yang diteken pemerintah atas nama rakyat.
Lewat cuitan di Twitter hari Ahad, Menteri Kipchumba Murkomen mengatakan salinan dokumen itu telah dibagikan ke mayoritas anggota parlemen serta media.
Kesepakatan proyek itu ditandatangani oleh pemerintah Kenya yang diwakili oleh bendahara negara dan pihak Export and Import (Exim) Bank of China pada tahun 2014.
Dari perjanjian itu tampak bahwa pihak China diberikan kewenangan sangat besar, termasuk soal abitrasi jika terjadi perselisihan yang akan digelar di Beijing, menurut laporan koran setempat Daily Nation.
Kontraktor utama dari proyek itu dikecualikan dari semua pajak, lapor koran Standard.
Pada tahun 2020, Kementerian Luar Negeri China membantah klaim bahwa pelabuhan Mombasa, salah satu yang terbesar di kawasan Afrika sub-Sahara, digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian tersebut.*