Hidayatullah.com—Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara di Suriah yang merenggut nyawa salah seorang pemimpin terkemuka Jabhat Al-Nusra, Abu Firas Al-Suri, kata pejabat-pejabat AS kepada kantor berita Reuters hari Senin (4/4/2016).
Menurut sumber-sumber dari kelompok bersenjata Muslim, Abu Firas merupakan seorang tentara yang keluar dari dinas militer Suriah pada tahun 1970-an dan ikut perang di Afghanistan pada tahun 1980-an. Dia merupakan salah satu anggota pendiri Jabhat Al-Nusra dan anggota senior dari dewan syura, yang berwenang membuat keputusan dalam kelompok tersebut.
Seorang juru bicara Pentagon, Peter Cook, mengatakan serangan udara AS hari Ahad (3/4/2016) menghantam sebuah tempat pertemuan tokoh-tokoh penting Al-Qaidah (Al-Qaeda) di barat daya Suriah di mana Abu Firas berada. Amerika Serikat saat ini masih memastikan apakah Abu Firas benar-benar sudah tidak bernyawa.
Jabhat Al-Nusra merupakan kelompok bersenjata yang ikut berperang di Suriah yang secara resmi diakui Al-Qaidah sebagai afiliasinya.
Kelompok pemantaun konflik Suriah bentukan pro-oposisi berbasis di London yang memiliki banyak informan di wilayah konflik di Suriah dan sekitarnya, Syrian Observatory for Human Rights, sebelumnya mengatakan bahwa Abu Firas diduga terbunuh dalam serangan udara oleh rezim Suriah atau Rusia atas sebuah desa di barat daya Idlib pada hari Ahad kemarin.
Namun, sumber dari kelompok-kelompok oposisi mengatakan sepertinya Abu Firas terbunuh dalam serangan yang memiliki tanda-tanda sebagai serangan drone (pesawat tanpa awak) Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pejabat-pejabat AS, yang berbicara tanpa bersedia diungkap identitasnya, menolak untuk memaparkan lebih lanjut bagaimana serangan itu dilakukan, termasuk apakah dilakukan dengan pesawat tempur berawak atau drone.
Mereka juga menolak untuk mengatakan apakah serangan tersebut sengaja menarget tokoh Jabhat Al-Nusra itu.*