Hidayatullah.com—Para pimpinan redaksi sejumlah media massa di ASEAN mendukung terbentuknya organisasi kantor berita ASEAN dalam rangka mempromosikan integrasi antara anggota negara di wilayah tersebut.
Demikian antara lain delapan resolusi yang disepakati dan ditandatangani oleh 10 negara yang hadir pada KTT Editor ASEAN (ASEAN Editors Summit) 2016 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (06/04/2016), dikutip Kantor Berita Bernama.
Semua resolusi yang diketengahkan dalam KTT itu bertujuan memperkuat kerjasama media dalam mempromosikan identitas, kesadaran dan integrasi ASEAN.
Menurut resolusi itu, semua negara terlibat akan mencari jalan untuk mewujudkan kantor berita itu melalui dukungan Sekretariat ASEAN untuk memfasilitasi pertukaran dan penyebaran berita mengenai gagasan regional.
Selain itu, jelas resolusi tersebut, praktisi media ASEAN juga sepakat membuat sebuah forum tetap untuk editor untuk meningkatkan kerjasama agar dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam menyampaikan visi dan tujuan.
“Forum tetap itu dibuat untuk editor dari media cetak, elektronik dan media baru agar dapat berbagi pandangan dan ide sesama mereka,” jelas resolusi itu.
Meskipun mendapat dukungan, para peserta ASEAN Editors Summit masih mempertanyakan mengenai teknis pelaksanaannya seperti soal pendanaan, aturan main dan beberapa hal lainnya yang terkait dengan pendirian organisasi tersebut.
“Permasalahan teknis dan lainnya akan kita bahas lagi dalam persidangan yang akan datang di Jakarta. Kami targetkan terlaksana pada bulan Juli atau Agustus,” ucap , Penasihat Senior Antara Saiful Hadi dikutip Antara.
Menteri Komunikasi dan Multimedia, Datuk Seri Dr. Salleh Said Keruak mengatakan, Malaysia mengusulkan pembentukan Badan Berita ASEAN untuk memperkuat kerjasama di kalangan negara anggota sejajar dengan semangat komunitas ASEAN.
Resolusi juga menekankan para editor untuk memastikan setiap liputan media adalah memadai, akurat, seimbang dan konstruktif diberikan kepada program dan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota negara berlandaskan tiga pilar utama yaitu politik dan keamanan, ekonomi serta sosial budaya.
“Resolusi lain yang turut disepakati adalah memberi komitmen sepenuhnya dalam mencapai visi, tujuan dan aspirasi ASEAN.
“Praktisi media juga berjanji mematuhi tingkat profesionalisme dan jurnalisme bertanggung jawab dalam memberikan liputan terkait urusan ASEAN,” katanya.
Dalam pada itu, resolusi itu juga mengusulkan KTT Editor ASEAN diselenggarakan secara teratur.
“Selain itu, resolusi berkenaan turut meminta praktisi media mengakui, menghargai dan memberi penghargaan terhadap laporan berita, artikel dan hasil penulisan yang cemerlang dalam kalangan media regional sekaligus berkontribusi kepada komunitas ASEAN,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bernama, Datuk Seri Azman Ujang mengatakan, semua organisasi media di wilayah ini wajar memikirkan secara serius usulan pembentukan Kantor Berita ASEAN untuk memperkuat kerjasama negara anggota dalam setiap aspek.
Melalui perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi masa kini, keinginan mendirikan kantor berita tersebut dapat direalisasikan dengan komitmen semua organisasi media dalam kalangan 10 negara ASEAN.
Dia mengatakan, pada saat sama berdirinya kantor berita itu juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat di wilayah ini terhadap berita yang disampaikan oleh kantor berita internasional.
“Ini adalah waktu yang paling tepat untuk kita memikirkan secara serius untuk merealisasikan hasrat berdirinya Kantor Berita ASEAN dengan komitmen semua organisasi media di wilayah ini,” katanya.
Hadir dalam acara itu, Zakaria Abdul Wahab (Bernama), Saiful Hadi dan Aat Surya Safaat (Indonesia), In Chhay (Kamboja), Sangkhane Choumkhamp (Laos). Juga praktisi media Thu Rein hlang (The Voice Weekly, Myanmar), Luis Morente (Kantor Berita Filipina), Ravi Velloor (The Strait Times, Singapura), Michael Chick Kwok Meng (TV3, Thailand), Dinh Thi Thu Phong(Jurnal Komunikasi Teknologi Informasi, Vietnam). Brunei tidak mengirim wakil pada konferensi tersebut.*