Hidayatullah.com—Rusia dikabarkan mulai melakukan pengiriman misil darat-ke-udara S-300 ke Iran, berdasarkan perjanjian yang ditentang oleh Israel, Amerika Serikat dan juga Arab Saudi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi-Ansari mengatakan “tahap pertama kontrak telah diimplementasikan.”
Belum jelas berapa banyak rudal yang telah dikirimkan, lapor BBC Senin (11/4/2016).
Kontrak kontroversial itu berlanjut setelah berbagai sanksi internasional atas Iran dicabut tahun lalu.
Kontrak senilai $800 juta itu ditandatangani tahun 2007. Kontrak dibekukan oleh Rusia tahun 2010 karena ada sanksi internasional. Presiden Vladimir Putin kemudian mencairkannya kembali setahun lalu.
Israel dan Amerika Serikat khawatir rudal-rudal itu akan dipakai untuk melindungi fasilitas nuklir Iran dari serangan udara.
Rudal S-300 buatan Rostec tersebut dapat digunakan untuk menangkal target ganda termasuk jet tempur, atau menembak jatuh rudal lainnya.
Varian S-300V4 yang dikirim untuk militer Rusia tahun 2014, dapat menembak jatuh rudal jarak menengah jenis apapun yang ada di dunia saat ini. Rudal itu mampu melesat lima kali kecepatan suara dan memiliki jarak jelajah hingga 400km, lapor kantor berita Tass.
Bulan lalu, pimpinan Rostec Sergei Chemezov kepada The Wall Street Journal mengatakan bahwa pengiriman rudal untuk sistem pertahanan udara Iran dijadwalkan akhir tahun ini.*