Hidayatullah.com—Perdana Menteri India Narendra Modi mengkritik warga masyarakat yang main hakim sendiri yang mengklaim sebagai pelindung sapi, hewan yang dianggap suci dan sakral oleh penganut Hindu.
Modi, seorang nasionalis Hindu, mengatakan orang-orang semacam itu membuatnya “marah”, dan aksi serangan apapun yang dilakukan oleh kelompok warga tersebut harus diselidiki.
Sebelum ini, Modi dihujani kritik karena tidak mengeluarkan komentar apapun tentang pencambukan yang dilakukan terhadap 4 pria Dalit (kasta terendah) oleh kelompok warga yang mengaku sebagai pelindung hewan sapi.
Kelompok warga yang main hakim sendiri itu menuding keempat Dalit itu melukai seekor sapi.
Para korban mengatakan mereka hanya menguliti bangkai sapi, yang mana itu merupakan tradisi.
Selain itu pada bulan Juli, dua wanita Muslim dipukuli oleh kelompok warga Hindu yang main hakim sendiri, dengan alasan korban membawa daging sapi.
Penduduk India diperkirakan mencapai 1,2 miliar jiwa, dengan mayoritas adalah warga penganut Hindu. Meskipun demikian di negara itu hidup pula warga penganut Islam, Kristen dan Buddha yang jumlahnya tidak sedikit.
Berbicara hari Sabtu (6/8/2016) di ibukota Delhi, Modi mengatakan dia akan meminta supaya pemerintah negara-negara bagian di India menyelidiki kasus-kasus serangan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang main hakim sendiri (vigilante).
Modi meyakini, 70-80% dari serangan itu melibatkan orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai kelompok pelindung hewan sapi.
Para pengamat meyakini selama ini PM Modi mendiamkan masalah vigilante pelindung sapi itu karena berkaitan dengan suara konstituen pendukung partai politiknya. Sebagaimana diketahui partai pemerintah Bharatiya Janata mendapatkan tekanan kuat dari kelompok Hindu garis keras untuk lebih melindungi hewan sapi.
Tahun lalu, ketika seorang Muslim dibunuh oleh kelompok warga Hindu yang menuduhnya menyimpan dan mengkonsumsi daging sapi, PM Modi juga diam tidak bersuara sampai kasus itu berlalu sekitar 2 pekan.*