Hidayatullah.com—Tahun ini sepertinya menjadi tahun buruk bagi Petroliam Nasional Berhad atau perusahaan energi milik pemerintah Malaysia yang lebih dikenal dengan Petronas.
Dilansir Bussines Insider dari The Wall Street Journal (WSJ), Petronas akan memangkas ratusan pegawainya lagi disebabkan rendahnya harga minyak dunia.
WSJ hari Rabu (21/9/2016) melaporkan bahwa perusahaan sumber pendapatan migas bagi negara Malaysia itu pada bulan Maret sudah memangkas 1.000 tenaga kerjanya.
Keuntungan perusahaan juga turun 96 persen pada kuartal lalu, menurut media bisnis Bloomberg. Pendapatan bersih Petronas turun menjadi RM348 juta dalam tiga bulan sampai Juni 2016, dari RM9,1 miliar setahun silam.
Pengumuman tentang pengurangan tenaga kerja itu datang setelah Petronas sebelumnya mengatakan akan memangkas pengeluarannya sekitar US$11,4 miliar dalam kurun 4 tahun ke depan. Pada akhir tahun 2015, Petronas memiliki 53.000 pekerja.
Mengutip pernyataan dari Petronas, WSJ melaporkan bahwa BUMN Malaysai itu terus akan mengkaji strategi bisnisnya dan jumlah pekerja akan disesuaikan dengan perubahan permintaan.
Lebih lanjut pernyataan itu mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dilakukan di seluruh perusahaan yang tergabung dalam grup Petronas, termasuk anak-anak perusahaannya. Informasi tentang hal itu akan diungkap pada waktu yang tepat.
Tiga perusahaan Petronas yang terdaftar di pasar saham Bursa Malaysia Securities adalah Petronas Chemicals Group Bhd, Petronas Gas Bhd dan Petronas Dagangan Bhd.
WSJ mengatakan Petronas Chemicals mempekerjakan 4.659 orang, Petronas Gas 2.187 orang dan Petronas Dagangan 1.900 orang, menurut laporan tahunan perusahaan itu untuk periode 2015.*