Hidayatullah.com—Enam tentara Prancis yang dituduh melakukan pelanggaran seksual terhadap anak-anak di Republik Afrika Tengah (CAR) tidak dikenai dakwaan menyusul penyelidikan.
Hakim investigator menemukan bahwa ditemukan bukti-bukti bisa memproses lebih lanjut kasus tersebut, demikian dikonfirmasi oleh kantor kejaksaan di Paris kepada BBC Rabu (4/1/2017).
Pelanggaran seksual itu diduga terjadi di sebuah kamp tempat penampungan pengungsi di dekat bandara di ibukota Bangui.
Tentara Prancis dikirim ke CAR menyusul pecah perang sipil pada tahun 2013.
Kejahatan seksual itu diduga terjadi antara Desember 2013 dan Juni 2014.
Kantor kejaksaan yang membuat keputusan akhir tekait dakwaannya, tetapi keputusan tersebut biasanya mencerminkan hasil temuan hakim investigator.
Meskipun demikian, ada waktu tiga bulan bagi pihak-pihak berkepentingan untuk meminta dilakukan investigasi baru.
Staf PBB yang mengangkat kasus tersebut ke publik pada 2015 mengecam apa yang disebutnya “impunitas penuh” terhadap para pelaku, dan mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa karena gagal melakukan investigasi layak terkait kasus-kasus itu.
- Tentara Perdamaian Prancis Melakukan Sodomi Terhadap Anak-Anak di Republik Afrika Tengah
- Pengungkap Kasus Pedofilia Tentara Perdamaian PBB Mengundurkan Diri
Di luar kasus yang melibatkan enam orang prajurit Prancis tersebut, saat ini masih ada investigasi-investigasi lain yang sedang dilakukan terhadap dugaan kejahatan seksual oleh tentara Prancis dan anggota pasukan perdamaian PBB di CAR.
Sebuah studi tahun 2015 oleh pakar-pakar independen mengungkap “kegagalan institusi besar” oleh PBB dalam merespon tuduhan-tuduhan kejahatan seksual yang dilakukan oleh tentara perdamaian.
Studi itu menyebutkan bahwa di negara yang sedang mengalami konflik bersenjata itu anak-anak mulai usia 9 tahun didorong melakukan hubungan seksual dengan iming-iming makanan atau uang oleh tentara perdamaian PBB.
Pada bulan Oktober 2016, Prancis menarik pasukannya dari CAR, dengan dalih mereka sudah sukses melakukan misinya menghentikan bentrokan bersenjata di negara itu.
Namun, sekitar 350 tentara Prancis masih ditempatkan di sana untuk membantu Minusca, misi PBB di CAR.*