Hidayatullah.com—Israel akan memberikan para pelaku usaha Turki visa yang lebih panjang di waktu mendatang, demikian menurut konsul jenderal Israel di Istanbul Shai Cohen.
“Sebagai contoh, jika salah satu dari Anda sedang mengajukan visa, nanti akan diberi visa tiga tahun, jenis visa multi-entry,” kata Cohen dalam pertemuan Forum Bisnis Turki-Israel hari Selasa (21/2/2017) yang diselenggarakan oleh Dewan Eksportir Turki (TIM).
“Aplikasi visa tersebut tipenya multi-entry visa, jadi Anda akan bisa melakukan perjalanan berulang kali tanpa batas ke Israel sesuka hati,” kata Cohen. “Kami sudah mulai bekerja untuk memfasilitasi prosedur bagi para pengusaha yang akan pergi ke Israel,” imbuhnya seperti dikutip Hurriyet.
TIM mendiskusikan peningkatan hubungan mutual kedua negara menyusul normalisasi hubungan Turki-Israel tahun lalu.
Menurut Cohen, mereka sudah melihat ada perubahan sangat besar dalam hubungan mutual kedua pihak dan mereka mulai melihat pengaruh dari rekonsiliasi itu terhadap semua pihak.
“Para ahli mengatakan bahwa potensi perdagangan kita $8 miliar, sementara angka sekarang sekitar $4 juta sampai $5 miliar,” kata Cohen, seraya menetapkan waktu tiga tahun untuk mencapai target itu.
Maskapai penerbangan Turkish Airlines saat ini memiliki jadwal penerbangan 10 sampai 12 kali perhari ke Tel Aviv. Sementara pengusaha-pengusaha Israel terbang ke berbagai daerah di Turki dengan maskapai penerbangan milik pemerintah Ankara itu.
Cohen juga mengatakan akan mendiskusikan perihal hambatan nontarif yang dihadapi perdagangan buah dan sayuran dengan pejabat-pejabat Israel, dan akan menginformasikan hasil pembicaraan itu kepada pengusaha Turki secepatnya.
Ketua TIM Mehmet Buyukeksi mengatakan organisasinya ingin menjangkau 71.000 eksportir tahun ini dan bahwa anggotanya memberikan lapangan kerja bagi 3,1 juta orang. TIM bermaksud meningkatkan angka itu menjadi 3,5 juta pada akhir tahun ini.
Nilai ekspor Turki ke Israel mencapai $3 miliar, sementara impor menyentuh angka $1,4 miliar pada 10 tahun terakhir, menurut catatan tokoh bisnis Turki itu.
Menurut Buyekeksi angka tersebut belum mencukupi dan dia yakin kedua negara memiliki potensi yang jauh lebih besar.
- Perusahaan Turki Butuh Waktu untuk Menjual Gas Israel ke Pasar Global via Turki
- Zona Bebas Pajak Sedang Dibangun, Normalisasi Hubungan Turki-Israel akan Mendongkrak Perekonomian
Lebih lanjut dia mengatakan, TIM ingin membangun sistem yang tidak hanya terbatas pada hubungan dagang kedua negara saja, tetapi dia ingin agar Turki-Israel juga bekerja sama dalam pedagangan di negara-negara ketiga, seperti di Afrika.
Menyinggung sektor pariwisata, Buyukeksi mengatakan 300.000 orang dari Israel mengunjungi Turki tahun lalu saja. “Kami ingin meningkatkan target menjadi 400.000 tahun ini.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Buyukeksi juga mengatakan Israel adalah negara dengan jumlah pengusaha wanita paling banyak. “Kami menempatkan kewirausahaan sebagai sangat penting. Saya berharap kita akan melakukan kerja penting dengan kewirausahaan di Israel.”
Pada 7 Februari lalu di Tel Aviv, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nabi Avci meminta agar Israel menurunkan tingkat peringatan keamanannya terhadap Turki, supaya kunjungan orang dari negara Yahudi itu lebih banyak lagi ke Turki. Lawatan Avci menemui sejawatnya di Tel Aviv itu merupakan kunjungan resmi pertama yang dilakukan pejabat tinggi Turki ke Israel sejak 2010.
Sebuah delegasi besar terdiri dari pengusaha-pengusaha Turki dijadwalkan mengunjungi Israel pada 15-17 Mei 2017.
Hubungan diplomatik Turki-Israel sempat terganggu akibat serangan berdarah pasukan komando Zionis terhadap konvoi laut Mavi Marmara pembawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza pada akhir Mei 2010. Meskipun demikian, selama itu hubungan dagang Turki dan Israel tidak pernah putus dan semakin membaik menyusul rekonsiliasi kedua negara tahun lalu.*