Hidayatullah.com-Sebuah kutipan video beredar di media sosial menunjukkan anggota penyelamat membungkuk mengeluarkan anak-anak Suriah yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat rudal tentara Rezim Bashar al Assad.
Anggota relawan pertahanan sipil Suriah berhasil menyelamatkan anak-anak perempuan yang tertimbun reruntuhan setelah pempenyeranganan rezim Bashar di Tishreen.
Dalam video ATPN yang dipublikasikan The Telegraph, relawan kemanusiaan yang dikenal ‘The White Helmets’ terlihat membungkuk mengalihkan tanah dan batu kecil yang menimpa anak-anak malang itu sambil tangisannya turut terdengar.
Setelah beberapa menit, mereka berhasil mengeluarkan anak bernama Aya dari reruntuhan.
Aya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut namun kondisinya tidak diketahui sejauh ini.
Sukurang-kurangnya 10 orang dilaporkan terluka setelah ibu kota itu dihujani rudal dari tentara rezim Suriah Bashar al Assad.
Sementara itu, aktivis Hamza Abbas kepada AFP, mengatakan, hari ini masuk hari ketiga penyerangan Rezim Bashar terhadap daerah yang dikuasi kelompok pejuang anti-pemerintah di Damaskus.
Baca: Rezim Bashar al Assad Bombardir Wilayah Pejuang di Kota Homs
“Penyerangan ini menargetkan tiga wilayah yaitu Qabun, Barzeh dan Tishreen,” katanya.
Milisi pemerintah Suriah dibantu Rusia dan milisi Syiah Iran meningkatkan serangan di daerah kelompok pembebasan dan oposisi di sekitar Damaskus hanya beberapa hari sebelum perundingan dimulai kembali di Jenewa.
Pemerintah Suriah dan kelompok pejuang pembebasan pada 23 Januari 2017 telah memulai pembicaraan di Astana, Kazakhstan, guna mencari jalan keluar mengakhiri konflik sejak 2011.
Wakil kelompok pembebasan dan oposisi dan rezim Presiden Bashar al-Assad seharusnya melakukan pembahasan gencatan senjata di Swiss, dalam usaha mengakhiri perang yang sudah enam tahun berjalan. Pada bulan Maret 2017 mendatang, krisis Suriah akan memasuki tahun ketujuh.
Baca: Bashar al-Assad Dilaporkan sedang Aami Tekanan Psikologi
Sayangnya, tentara rezim justru meningkatkan serangan bom di pinggir ibu kota Suriah itu, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SHOR Pemantau Hak Asasi Manusia (SOHR), lembaga pemantau HAM Suriah di tempat kejadian.
“Tujuh orang tewas dan 12 terluka akibat serangan udara di Barzeh, bagian dipegang kelompok pembebasan dan oposisi di utara Damaskus,” kata SOHR.
Aktivis media, Hamza Abbas mengatakan, di daerah Qabun di mana dia berada mengalami serangan udara dan bom.
“Kami tidak henti mendengar tembakan dan bom yang menargetkan tiga lingkungan termasuk Qabun,” katanya.
Badan oposisi yang didukung Arab Saudi, Komite Tinggi Negosiasi (HNC), mengatakan, serangan berkenaan menggugat usaha perubahan politik di Suriah.
“Ini pesan berdarah dari rezim penjahat, hanya beberapa hari menjelang perundingan politik di Jenewa. Jelas ia menolak rekomendasi politik yang dapat dikemukakan,” katanya dalam satu pernyataan.
HNC didirikan pada Desember 2015 dan sekarang kelompok utama untuk berbagai kelompok pembebasan dan oposisi Suriah.*