Hidayatullah.com–Pasukan keamanan pemerintah kudeta Mesir di bawah rezim Abdul Fattah Al-Sisi menembak mati delapan anggota Ikhwanul Muslimin, hari Selasa dengan alasan diyakini sebagai militan, di selatan negara itu, kemarin.
Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakandiantara yang ditembak mati adalah seorang pemimpin Ikhwanul Muslim yang terkenal, Helmi Saad Masri.
Namun, pernyataan itu tidak menyebut tempat kejadian terjadi, tetapi mengatakan, mereka tewas dalam baku tembak, tatkala anggota pasukan keamanan mencoba menghampiri mereka.
Baca: 3 Tahun Ditahan, Petinggi Ikhwan Muhammad Baltaji Diizinkan Bertemu Ibunya 10 Menit
Pemantau hak asasi manusia (HAM) dan kelompok Ikhwanul Muslimin sebelumnya mengatakan, rezim Al-Sisi telah sewenang-wenang membunuh anggota dan pendukung organisasi itu, dengan menciptakan cerita bohong seolah terjadi tembak menembak.
Bahkan, mereka mengklaim, beberapa yang dibunuh itu ditangkap terlebih dahulu sebelum ditembak, demikian tulis Reuters.
Sejak merebut kekuasaan dari pemerintah dipilih rakyat pada 2013, Jenderal Abdul Fatah Al-Sisi meluncurkan reaksi keras terhadap Ikhwanul Muslimin, termasuk mantan Presiden Mohamad Mursi dan ratusan pendukungnya yang kini menghadapi tuduhan di pengadilan.*/Nashirul Haq AR