Hidayatullah.com–Presiden Turki pada hari Selasa menyuarakan ketidaksetujuan akan sanksi terhadap Qatar setelah beberapa Negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.
“Saya ingin mengatakan dengan jelas bahwa kami menolak sanksi terhadap Qatar,” kata Recep Tayyip Erdoğan dikutip media Turki, TRT.
“Perkembangan ini, yang datang pada saat kita membutuhkan solidaritas dan kerjasama lebih dari sebelumnya, tidak baik bagi negara manapun di wilayah ini.”
Baca: Turki Siap Memfasilitasi Negara yang Berseteru dengan Qatar Berdialog
Ucapan Erdoğan muncul saat dia berbicara saat buka puasa bersama yang diadakan oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di ibukota Ankara.
Erdoğan juga melanjutkan usaha diplomatiknya untuk meredakan ketegangan antara Qatar dan negara-negara yang menuduhnya mendukung terorisme.
Sebelumnya pada hari Senin, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Yaman memutus hubungan dengan Qatar, disusul beberapa Negara Afrika yang dinggap krisis terburuk tahun ini di antara negara-negara besar di dunia Arab.
Menurut sumber kepresidenan Turki, Erdoğan mendapat telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Najib bin Tun Abdul Razak, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Yordania Abdullah II, dan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri.
Hal ini menyusul panggilan telepon hari Senin dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Presiden Rusia Vladimir Putin, Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, dan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi.
Erdoğan mengatakan kepada para pemimpin itu bahwa masalah regional harus diselesaikan melalui dialog.
Baca: Presiden Erdogan Lakukan Serangkaian Pembicaraan Terkait Perkembangan Qatar
Sebelumnya, Turki mengatakan siap memfasilitasi mereka yang bertikai untuk melakukan dialog.
“Jika dibutuhkan, Turki siap melakukan apapun, “ kata Erdoğan
Turki meminta pihak-pihak Negara yang memutuskan hubungan dengan Qatar mengadakan dialog dan mengatakan negaranya siap meredam perseteruan Negara Arab yang memboikot Qatar.
“Hal itu merupakan sebuah perkembangan yang sangat membuat sedih kami semua,” ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada para wartawan. “Mungkin terdapat beberapa masalah antar negara tetapi dialog harus diberlakukan pada setiap situasi,” katanya dikutip Arabnews.*/Nashirul Haq AR