Hidayatullah.com—Petugas pabean di Shanghai menangkap seorang wanita yang berusaha menyelundupkan dua koper ke China yang hampir semuanya terbuat dari kokain.
Petugas bandara memindai tas bawaan wanita itu dengan sinar X. Dia terbang dari sebuah negara di Amerika Selatan yang tidak disebutkan namanya.
Hasil pemindaian menunjukkan kopernya berwarna lebih gelap dari biasanya dan bobotnya juga tidak normal, bahkan ketika tas itu dalam keadaan kosong.
Tes menunjukkan bahwa tas koper yang dibawa wanita itu terbuat dari kokain seberat 10 kilogram lebih.
Insiden itu terjadi pada bulan Februari 2017, tetapi baru sekarang dikabarkan oleh kepolisian, lansir BBC Rabu (7/6/2017).
Segala cara ditempuh orang untuk menyelundupkan kokain, seperti memasukkannya dalam lubang pada kaki palsu, atau melarutkannya dalam minuman anggur, seperti yang pernah dilakukan oleh pasangan pria dan wanita China bulan lalu.
Cara yang biasa dilakukan adalah menyembunyikan narkoba di dalam koper atau tubuh pelaku.
Namun, menyelundupkan narkoba dengan membuat koper yang terbuat dari kokain, lalu membawanya terlihat kasat mata oleh orang banyak dan petugas keamanan adalah trik yang baru kali pertama ini diketahui.
Ketika wanita itu diminta untuk mengosongkan kopernya, sekilas tidak ada yang mencurigakan, hanya sekedar tas biasa.
Namun, hal yang mencurigakan bagi petugas adalah tas itu beratnya tidak seperti tas koper pada umumnya. Tas tersebut lebih berat.
Cara yang agak mirip pernah dilakukan oleh penyelundup narkoba di Eropa. Pelaku membuat semacam adonan kokain dan lem yang kemudian ditempelkan ke bagian-bagian keras di tas koper.
Kokain adalah jenis narkoba yang relatif langka di China, dan wanita yang membawa koper kokain itu kemungkinan akan divonis berat untuk kejahatan yang dilakukannya.
Hukum di China mengatakan siapa saja yang kedapatan menyelundupkan lebih dari 50 gram kokain akan dieksekusi mati.
Ini baru pertama kalinya cara menyelundupkan narkoba berbentuk koper berhasil diungkap petugas. Tidak jelas berapa banyak tas sejenis yang kemungkinan lolos dari pantauan aparat terkait sebelum ini.*