Hidayatullah.com–Komite Fatwa Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) memutuskan bahwa donor Air Susu Ibu (ASI) dan asupan susu dari bank susu diperbolehkan dalam Islam.
Demikian menurut Asisten Direktur di Kantor Mufti dan Pembangunan Asatizah, Irwan Hadi Mohd Shuhaimy dalam peluncuran bank sumbangan susu ibu di Rumah Sakit Wanita dan Anak-Anak KK (KKH).
Bank yang pertama kali didirikan di Singapura itu diluncurkan hari Kamis, 17 Agustus 2017 oleh mantan ketua parlemen Singapura, Halimah Yacob.
Proyek percontohan selama tiga tahun itu dikelola dengan kerjasama Yayasan Temasek Cares dan diwujudkan bagi ibu-ibu yang tidak mampu mengeluarkan ASI yang cukup untuk bayi-bayi yang lahir tidak cukup bulan yang sakit, tulis mediacorp Singapura.
Atas dasar memberikan manfaat besar kepada bayi yang membutuhkan, Irwan mengatakan Komite Fatwa MUIS memutuskan bahwa donor ASI dan asupan susu dari bank susu ibu diperbolehkan dalam Islam.
Dalam soal kaitan persaudaraan atau mahramiyah antara bayi dengan ibu susuan, Komite Fatwa menjelaskan bahwa isu tersebut tidak muncul sama sekali dalam hal ini.
Ini karena ada masyaqqah (satu situasi yang menyulitkan) dan menyebabkan satu kebutuhan untuk bayi-bayi prematur yang sakit mendapatkan ASI.
Tambahan lagi, bayi tersebut akan menerima ASI dari hingga 20 orang yang menyumbangkan dan bukan dari seorang ibu saja, tanpa mengetahui jumlah susu yang diambil dari setiap ibu.
Sebanyak S $ 1.37 juta dialokasikan untuk mendirikan bank sumbangan susu bersangkutan yang akan mengumpulkan, memeriksa, memproses dan menyimpan pasokan susu dari ibu-ibu yang menyumbangkan.
KKH dan Yayasan Temasek Cares berharap dapat menarik lebih 370 orang untuk menyumbangkan susu ibu yang berlebihan.
Program itu diharapkan memanfaatkan sekitar 900 bayi yang menerima perawatan intensif di KKH, Singapore General Hospital dan Rumah Sakit Universitas Nasional, selama tiga tahun.
Baca: Fatwa MUI: Muamalah di Media Sosial pun Wajib Didasari Keimanan
Menurut KKH sampai 80% bayi sakit di unit perawatan intensif neonatal dan bangsal perawatan khusus anak-anak harus meminum susu bubuk untuk bayi prematur karena ibu mereka tidak dapat memproduksi ASI yang memadai.
Dengan peluncuran bank itu, Singapura tergolong dalam daftar 40 negara di dunia, yang memiliki fasilitas tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan para ibu menyusui bayi mereka selama enam bulan pertama karena ia adalah sumber penting gizi dan antibodi yang meningkatkan sistem daya tahan.
Menurut para ahli, susu badan sangat penting bagi bayi prematur, yang berisiko terinfeksi penyakit dikenal sebagai necrotising enterocolitis.*