Hidayatullah.com—Seorang wanita India dipenuhi permohonan cerainya oleh pengadilan karena di rumah suaminya tidak ada toilet.
Pengadilan keluarga di negara bagian Rajastan, utara India, mengabulkan permohonan cerai seorang wanita, yang mengatakan bahwa ketidaksanggupan suaminya untuk menyediakan toilet di dalam rumah selama lima tahun telah menyebabkan pertikarain sengit di antara mereka.
Hakim Rajendra Kumar Sharma mengatakan para wanita di pedesaan pada umumnya harus bersusah payah sampai mengalami kesakitan fisik hanya untuk sekedar buang hajat di luar rumah.
Hakim mengatakan bahwa kurangnya sanitasi membuat malu dan sangat menyusahkan, kata pengacara Rajesh Sharma kepada AFP seperti dilansir Euronews Senin (21/8/2017).
Permohonan cerai di India hanya akan dikabulkan jika ada bukti-bukti telah terjadi pertikaian sengit, kekerasan dalam rumah tangga atau pemberian nafkah yang tidak adil.
Ini bukan kali pertama di India perkawinan berakhir disebabkan tidak adanya toilet di rumah.
Tahun lalu, seorang wanita menolak untuk menikah di Uttar Pradesh, bagian utara India, setelah tunangannya menolak membuatkan toilet di rumah yang akan mereka tinggali.
Pada bulan Juni, seorang wanita pergi dari rumahnya dan bersedia kembali hanya jika keluarga suaminya sudah membuatkan toilet.
Ketidakadaan fasilitas sanitasi merupakan masalah besar kesehatan masyarakat di India, dialami hampir 594 juta rakyat India, atau hampir setengah dari negara itu, menurut UNICEF.
Hampir 70 persen rumah tangga di India tidak memiliki toilet.
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji membuatkan toilet di setiap rumah sebelum 2019.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Modi, sejauh ini pemerintahannya telah membuatkan lebih dari 20 juta toilet sejak 2014.
Para pengamat berkeyakinan bahwa masalahnya bukan hanya terletak pada kemiskinan, tetapi juga karena pandangan masyarakat India yang mayoritas Hindu yang berkeyakinan bahwa toilet di dalam rumah itu tidak suci. [Baca juga: Nepal pidanakan tradisi Hindu mengisolasi wanita menstruasi]*