Hidayatullah.com–Kemarin siang menjelang shalat Jumat waktu Kuala Lumpur, sebuah jaringan baru organisasi Muslim non-pemerintah di kawasan Asia dilahirkan dengan nama AMIN (Asian Muslim Inisiatives and Network).
Pendirian jaringan baru ini sekaligus menutup Ummah Summit 2003 yang diselenggarakan selama 3 hari oleh AMSEC (Asian Muslim Youth Secretariat) dan SHURA (Persatuan Ulama Malaysia) dan diikuti peserta dari Pakistan sampai Mindanao.
Dr Hidayat Nur Wahid dan Ustadz Muhammad Muqaddas dari Indonesia tercatat sebagai diantara pendiri dan terpilih sebagai salah satu anggota board of directors.
Ummat Summit diselenggarakan di Shah Alam, kawasan di pinggir Kuala Lumpur, untuk menghimpun aspirasi masyarakat Muslim di kawasan ini, diantaranya berupa desakan untuk mereformasi dan merestrukturisasi OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang akan bersidang 11-13 Oktober ini di ibukota Malaysia.
Tadinya Necmettin Erbakan (bekas PM Turki), Prof Abbasi Madani (pimpinan Front Islamique du Salute, Aljazair) dan sejumlah tokoh civil society Muslim tingkat dunia dijadualkan hadir.
Namun mereka tidak mendapatkan visa dari pemerintah Malaysia.
Delegasi Indonesia terdiri dari Muhammad Muqaddas (PP Muhammadiyah), Dr Hidayat Nur Wahid (Presiden Partai Keadilan Sejahtera), Fatturrahman dan Tony Ardi (Partai Bulan Bintang), Nuim Hidayat (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam), M Chusnul Yaqin (Al-Irsyad), Hernawan (KAMMI), dan Wisnu Pramudya (Hidayatullah), merupakan delegasi terbesar dari luar Malaysia.* Dzik