Hidayatullah.com—Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyangjung mendiang diktator Ferdinand Marcos sebagai pahlawan bagi kebanyakan rakyat Filipina. Hal tersebut diungkapkannya hari Ahad (10/9/2017), bertepatan dengan perayaan hari kelahiran ke-100 tahun bekas penguasa negara kepulauan itu.
Duterte, yang sebelumnya menyanjung Marcos sebagai presiden terbaik yang pernah dimiliki Filipina, telah menyatakan hari kelahiran Marcos itu sebagai hari libur di Provinsi Ilocos Norte, kampung halaman Marcos di mana dia masih memiliki pengaruh politik.
“Dia seorang presiden. Bagi orang-orang di Ilocos, dia presiden paling hebat. Kenapa kita harus memperdebatkannya?” kata Duterte hari Sabtu malam (9/9/2017). “Sepanjang pengetahuan orang Ilocos, Marcos adalah seorang pahlawan,” imbuhnya, seraya menyebut kritik-kritik yang ditujukan kepada mendiang diktator itu “omong kosong” dan “sampah,” lapor AFP.
Duterte adalah teman keluarga besar Marcos. Dan dia memiliki peran penting menyokong upaya keluarga keturunan Marcos untuk kembali ke kancah politik dan menduduki jabatan-jabatan tinggi di Filipina.
Ferdinand Marcos didepak dari kekuasaan oleh revolusi rakyat dengan dukungan militer pada tahun 1986. Dia meninggal tiga tahun kemudian di pengasingannya di Hawaii. Marcos dan istrinya, Imelda, dituduh menggelapkan miliaran dolar uang negara selama berkuasa. Transparency International pada tahun 2004 menyebut Ferdinand Marcos sebagai pemimpin paling korup kedua sedunia setelah Suharto, presiden Indonesia kedua. Selain mengeruk uang rakyat untuk dimasukkan ke pundi-pundi pribadi, selama berkuasa Marcos juga diyakini memerintahkan penangkapan, penyiksaan dan bahkan pembunuhan atas para penentangnya.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/