Hidayatullah.com—Untuk pertama kali, Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi bertemu Perdana Menteri Israel , Benjamin Netanyahu di ke Sidang Majelis Umum PBB, New York.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (19/9/2017) otoritas Mesir melalui pernyataannya mengklaim, keduanya bertemu pada Senin 18 September 2017 waktu New York. Pertemuan itu dilakukan Sisi guna membahas Timur Tengah khususnya terkait Israel-Palestina.
Tidak hanya dengan Israel, Sisi juga melakukan pertemuan terpisah dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Pada pertemuan itu, keduanya sepakat untuk terus bekerjasama dalam mengusahakan solusi dua Negara.
Sebagaimana diketahui, ide two state solution atau ‘Solusi Dua Negara’ merdeka untuk Palestina-Israel, di mana Palestina yang merdeka hidup berdampingan dengan penjajah Israel, wacana yang tidak dikenal bagi masyarakat Palestina yang terjajah.
Pertemuan itu terjadi hanya dua hari setelah Mesir berhasil meyakinkan kelompok Hamas di Palestina untuk membubarkan pemerintahan, yang mengatur Jalur Gaza. Hamas juga bersedia menggelar perundingan dengan pesaing politik mereka di Palestina, Fatah.
Baca: Israel Meradang Kerjasamanya dengan Mesir Bocor di Pers
Hubungan Israel dan Mesir sebenarnya mengalami “pasang-surut”. Satu hal yang kedua negara itu pernah sepakati adalah ketika Mesir dan Israel melakukan blokade laut, air dan udara di Jalur Gaza demi menghukum kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut semenjak 2007.
Sepanjang 10 tahun belakangan, Mesir bergabung dengan Israel dalam memberlakukan bokade dari darat, udara, dan laut ke Jalur Gaza, sebagai bagian menghukum pejuang Hamas, yang memerintah Gaza sejak perang Palestina pada 2007, membuat penderitaan dua juta penduduk Gaza.*