Hidayatullah.com–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh pasukan keamanan di Myanmar melancarkan “teror Buddhis” terhadap minoritas Muslim Rohingya di negara tersebut, ratusan ribu di antaranya telah melarikan diri ke Bangladesh. Demikian laporan Arab News, Senin (25/09/2017).
Erdogan, yang telah berulang kali menyoroti nasib komunitas Rohingya, sekali lagi menuduh pemerintah Yangon yang melakukan “genosida” terhadap komunitas tersebut di negara bagian Rakhine.
Baca: Demonstran Buddha Halang-Halangi Bantuan untuk Etnis Rohingya
Dalam sebuah pidato di Istanbul, Erdogan menyesalkan kegagalan masyarakat internasional untuk memberlakukan sanksi terhadap pemerintah Myanmar atas operasi militernya.
“Ada genosida yang sangat jelas di sana,” kata Erdogan.
Erdogan, yang telah mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan pemimpin utama Myanmar dan pemenang Perdamaian Nobel Aung Sang Suu Kyi, menambahkan: “Umat Buddha selalu mempresentasikan sebagai duta perbuatan baik. Saat ini, ada teror Buddhis yang jelas di Myanmar … Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa mengatasinya dengan yoga, schmoga. Ini adalah fakta. Dan seluruh umat manusia perlu mengetahui hal ini. ”
Baca: Bahas Kekerasan di Myanmar, Erdogan dan PM Turki Kontak Dunia Muslim
Erdogan mengecam masyarakat internasional yang cepat mengecam “teror Islam”, tapi tidak mengecam “teror Kristen”, “teror Yahudi” atau “teror Buddhis”.
Erdogan menyampaikan pendapatnya itu saat Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi secara terpisah mengatakan Bangladesh tidak boleh memaksa komunitas Muslim Rohingya yang telah berada di Bangladesh untuk pindah ke kamp-kamp di Bhashan Char, sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal.*/Abd Mustofa