Hidayatullah.com—Pemimpin Tunisia berusia 92 tahun mengumumkan bahwa dirinya tidak berencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden periode kedua dalam pemilu November tahun ini, meskipun ada dukungan yang diberikan massa kepadanya.
Beji Caid Essebsi mengatakan dalam sebuah rapat partainya Nidaa Tounes bahwa orang yang lebih muda yang seharusnya mengambil alih kepemimpinan.
Essebsi naik ke kursi presiden Tunisia setelah memenangkan pemilu pertama tahun 2014.
Tunisia dipuji Barat sebagai satu-satunya demokrasi yang muncul dari revolusi “Arab Spring” yang menerpa kawasan Timur Tengah, yang menggulingkan Zine el-Abidine Ben Ali dari kekuasaan lewat unjuk rasa tahun 2011 setelah 23 tahun menjabat.
Nidaa Tounes meminta agar dirinya mencalonkan diri lagi sebagai presiden, sebab menurut konstitusi dia berhak akan periode kedua.
Namun, politisi gaek mantan pengacara itu mengaku tidak ingin mengajukan diri dengan alasan “sekarang saatnya membuka pintu bagi orang-orang muda,” lapor BBC Sabtu (6/4/2019).
Essebsi juga mendesak agar partainya Nidaa Tounes mengakhiri pertikaian dengan Perdana Menteri Youssef Chahed, yang memisahkan diri dari pemerintah dan membentuk partainya sendiri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemilihan presiden Tunisia akan digelar pada 17 November 2019, tetapi belum ada partai-partai besar yang mengumumkan kandidatnya.
Pengumuman Essebsi tersebut disampaikan hanya beberapa hari setelah Abdelaziz Bouteflika mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden Aljazair, menyusul desakan rakyat yang berdemonstrasi menuntut perubahan rezim.*