Hidayatullah.com—Para pemilik Trump International Hotel di Panama berusaha untuk melucuti nama belakang presiden Amerika Serikat itu dari bangunan hotelnya dan memecat manajemen hotel tersebut. Keputusan itu dibuat menyusul gelombang penolakan terhadap Donald Trump yang namanya dipakai di berbagai properti di seluruh penjuru dunia.
Gedung bertingkat 70 itu terletak di kawasan perairan Panama City. Untuk mengasosiasikan hotel dengan Donald Trump pengelola kondominium-hotel yang memiliki 369 kamar tersebut harus membayar $32 juta.
Keputusan untuk menghapus nama presiden AS itu dan memecat jajaran manajemennya diambil menyusul kabar yang mengatakan bahwa Trump dibayar untuk mengakhiri kontrak manajemen serupa dengan Trump Soho Hotel di New York.
“Saya membeli [properti] di sana sebab saya pikir nama Trump menjadikannya sebagai investasi yang aman,” kata Al Montasvicius, seorang pensiunan dokter asal Nevada yang memiliki penthouse di hotel Panama itu kepada Associated Press. “Namun, orang Latino rupanya menjadi masalah buat dia di Panama,” imbuhnya.
Trump Organization memberitahu AP perihal upaya pencopotan nama Trump di hotel tersebut dan pemecatan tim manajemennya. Menurut pihak Trump tindakan itu merupakan pelanggaran kontrak.
Masalah dengan manajemen Trump sebenarnya sudah dirasakan para pemilik properti di hotel itu setidaknya sejak 2015, lapor AP Selasa (28/11/2017).
Tindakan yang dilakukan hotel di Panama itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan kompleks apartemen di West Side, Manhatttan, awal bulan ini. Hampir 600 penghuni apartemen Trump Place menandatangani petisi “Dump the Trump name” (Campakkan nama Trump), lapor Bloomberg News. Sebagai gantinya bangunan itu memilih nama jalan yang menjadi alamatnya.
Menyusul usulan Trump yang “melarang semua Muslim” memasuki wilayah Amerika Serikat, ketika dia masih dalam masa kampanye pilpres 2016, sebuah perusahaan real estate Dubai bahkan sudah mengenyahkan nama dan gambar Trump dari propertinya.*