Hidayatullah.com—Lebih dari seratus migran ilegal asal Gambia telah dikirim pulang dari Libya oleh badan urusan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pemulangan itu merupakan bagian dari program pemulangan sukarela para migran ke negara asalnya yang digagas International Organisation for Migrants (IOM), lapor Euronews Selasa (2/1/2018).
Para migran itu diterbangkan dengan tiket sekali jalan ke Gambia dari bandara di Misrata. Tujuan utama deportasi mereka untuk mengurangi kepadatan di pusat-pusat detensi migrasi di Libya yang sudah terlalu penuh sesak.
Jumlah orang yang terjebak di pusat detensi angkanya naik drastis tahun 2017, setelah kelompok-kelompok bersenjata di Libya kebanyakan menutup jalur penyeberangan dengan perahu ke Italia. Seperti diketahui, penyeberangan migran dari Afrika melalui Libya melewati Laut Tengah (Mediterania) sebagian besar diorganisir oleh kelompok-kelompok bersenjata di Libya.
Di bulan terakhir tahun 2017, IOM mempercepat programnya dengan memulangkan 15.000 migran. Deportasi itu dilakukan di tengah-tengah ramainya laporan bahwa para migran asing diperjual-belikan layaknya budak di Libya.*