Hidayatullah.com—Ketua dewan Windsor Simon Dudley telah meminta agar polisi membersihkan jalan-jalan di kotanya dari gelandangan dan peminta-minta menjelang pernikahan Pangeran Harry dengan Meghan Markle pada bulan Mei.
Dilansir RT Rabu (3/1/2018), anggota Dewan Royal Borough of Windsor and Maidenhead itu menulis surat kepada Kepolisian Thames Valley pada Selasa 2 Januari. Dalam surat itu dia meminta pihak berwenang menegakkan peraturan yang mengharuskan para gelandangan disingkirkan dari daerah itu menjelang perkawinan anggota keluarga kerajaan.
Dalam cuitannya di Twitter akhir Desember lalu, Dudley menyebut masalah tunawisma sebagai “wabah.”
Politisi konservatif itu mengeluarkan peringatan tersebut, karena puluhan ribu kaum bangsawan akan berduyun-duyun menghadiri perkawinan cucu Ratu Elizabeth II itu dengan aktris televisi Amerika, Meghan Markle.
Mereka dijadwalkan menikah pada 19 Mei 2018 di kapel St. George di Kastil Windsor, istana peristirahatan akhir pekan ratu Inggris yang dibangun pada abad ke-11.
“Masalah tunawisma sama sekali tidak dapat diterima di lingkungan masyarakat kita yang welas asih ini,” kata Dudley dalam surat yang juga ditembuskan ke Perdana Menteri Theresa May dan Mendagri Amber Rudd.
Dia menambahkan, “Sebagian besar orang dewasa yang mengemis di Windsor bahkan faktanya bukan tunawisma, dan kalaupun mereka tunawisma mereka memilih untuk menolak semua tunjangan yang disediakan…., Dalam kasus ketunawismaan di kalangan kelompok ini, dengan demikian merupakan pilihan sukarela.”
Dudley juga mengkhawatirkan barang bawaan yang biasa diboyong ke sana ke mari oleh kaum gelandangan dan pengemis. Mereka sering meninggalkan begitu saja barang bawaannya di trotoar, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan gangguan keselamatan dan keamanan. Ditambah lagi, kata Dudley, jumlah kedatangan turis pastinya akan meningkat ke kota itu guna menyaksikan perkawinan keluarga kerajaan tersebut.
Menanggapi pernyataan Dudley itu, pejabat dari Windsor Homeless Project Manager, Murphy James, menyebutnya sebagai komentar “menjijikkan.”
Sebagian pihak lain menggunakan Twitter untuk mengekspresikan kekecewaannya terhadap sikap pejabat tinggi mereka tersebut. Di antara mereka ada yang meminta agar Dudley lebih menunjukkan welas asih kepada tunawisma, gelandangan dan pengemis.*