Hidayatullah.com—Petugas dari kantor keimigrasian Amerika Serikat melakukan penggerebekan di hampir 100 gerai toko 7 Eleven yang tersebar di seluruh penjuru negeri, guna mencari pekerja-pekerja asing ilegal.
Petugas dari Immigration and Customs Enforcement (ICE) menangkap 21 orang dalam penggerebekan itu, yang dilakukan di 17 negara bagian mulai California hingga Florida, lapor BBC.
Seorang jubir ICE mengatakan tindakan itu diambil guna “mengirimkan pesan tegas” kepada para pemilik usaha agar tidak mempekerjakan pendatang asing tak berdokumen alias ilegal.
Menyusul penggerebekan hari Rabu (10/1/2018) itu, pejabat sementara direktur ICE Thomas Homan mengatakan bahwa institusinya semata-mata menegakkan hukum, seraya menambahkan bahwa para pihak yang melanggar aturan akan dimintai pertanggungjawaban.
“Pelaku bisnis yang mempekerjakan pendatang ilegal merupakan faktor penarik terjadinya imigrasi ilegal dan kami bekerja keras untuk mengenyahkan magnet ini,” kata Homan dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan, penggerebekan itu akan membantu melindungi peluang kerja bagi warga Amerika, dengan cara menghapus keuntungan kompetitif tidak adil dari perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi imigrasi ilegal.
Keseluruhan ada 98 toko 7 Eleven yang digerebek dalam operasi itu.
Pihak perusahaan kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa masing-masing pemilik toko waralaba 7 Eleven yang bertanggung jawab soal pekerja, termasuk memutuskan siapa yang diterima bekerja dan memverifikasi keabsahan mereka untuk bekerja di Amerika Serikat.
Perusahaan menambahkan bahwa pihaknya telah menghentikan kerja sama dengan toko waralaba yang melanggar aturan.
Presiden Donald Trump menjadikan isu imigrasi sebagai salah satu agenda utama pemerintahannya. Baru-baru ini Trump mencabut izin tinggal ratusan ribu pendatang asing dari beberapa negara Amerika Latin pemegang Temporary Protected Status (TPS)*