Hidayatullah.com—Dua pertiga orang di Amerika Serikat mengaku tidak nyaman dengan ide naik mobil tanpa sopir, menurut jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos. Padahal sejumlah perusahaan telah mengucurkan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi kendaraan swakemudi itu.
Sementara 27 persen responden mengaku akan merasa nyaman naik mobil swakemudi, hasil jajak pendapat justru menunjukkan mayoritas anggota masyarakat lebih mempercayai kendaraan yang disopiri manusia ketimbang robot hasil rekayasa intelijensia buatan.
Reuters/Ipsos mendapati disparitas pendapat yang lebar dalam opini berdasarkan gender dan usia. Laki-laki cenderung lebih merasa nyaman naik mobil swakemudi dibanding perempuan. Sementara generasi milenia cenderung merasa tidak takut naik mobil tak bersopir dibanding generasi baby boomers.
Di kalangan pria, 38 persen mengaku akan nyaman naik mobil swakemudi, sedangkan 55 persen mengatakan sebaliknya. Di kalangan perempuan hanya 16 persen yang menyatakan akan merasa nyaman, sedangkan 7 persen lainya mengaku tidak nyaman.
“Saya tidak mau jadi kelinci percobaan pertama,” kata Phoebe Barron, warga California yang diwawancarai Reuters, dalam jajak pendapat yang digelar pertengahan Januari 2018 dengan melibatkan 2.592 responden dewasa itu.
Kalangan eksekutif dari industri otomotif dan teknologi mendesak pemerintah AS agar memperlonggar pembatasan ujicoba mobil swakemudi. Namun, legislasinya saat ini masih menggantung di senat.
Sementara itu, perusahaan dari mulai General Motor sampai Waymo (Alphabet Inc) berencana mengeluarkan mobil swakemudi buatan pertama mereka dalam kurun tiga tahun kedepan.
Sebelumnya, sejumlah hasil survei serupa lain juga menyoroti keraguan meluas di kalangan masyarakat AS perihal keselamatan mobil swakemudi, lapor Reuters Senin (29/1/2018).*