Hidayatullah.com–Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu malam, (14/02/2018). Hal itu ia sampaikan usai seruan dari partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa untuk mundur atau menghadapi suara yang tak menjanjikan di Parlemen.
“Saya mengundurkan diri sebagai presiden dengan segera,” kata Zuma dalam pidato di televisi untuk negara tersebut, sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
Dia mengatakan sebagai anggota ANC yang disiplin, dia memutuskan untuk mengundurkan diri meski dia tidak setuju dengan keputusan partainya untuk menyingkirkannya dari jabatan tanpa memberi alasan.
ANC yang berkuasa mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah memutuskan untuk menghapus Zuma, 75, yang masa jabatan keduanya sebagai presiden akan berakhir pada pertengahan 2019.
Zuma mengucapkan terima kasih atas partainya karena telah menominasikannya untuk menjadi presiden selama dua masa jabatan.
Ia mengingatkan pendukungnya agar tetap tenang.
“Tidak ada kehidupan yang hilang dalam nama saya atau ANC yang terbagi atas nama saya,” katanya.
Pada hari Rabu, Zuma mengatakan kepada penyiar negara SABC bahwa dia merasa menjadi korban oleh pejabat tinggi yang menangani masalah ini karena mereka tidak memberikan alasan untuk pemecatannya.
Tekanan telah membangun Zuma untuk mengundurkan diri sejak wakilnya Cyril Ramaphosa terpilih sebagai pemimpin partai pada bulan Desember 2017.
Zuma bergabung dengan politik sejak usia dini sebagai anggota ANC pada tahun 1959. Dia ditangkap pada tahun 1963 bersama 45 rekrutan lainnya dan dipenjara selama 10 tahun di Penjara Pulau Robben di Cape Town karena telah berusaha untuk menggulingkan pemerintahan apartheid kemudian.
Zuma telah selamat dari sembilan suara tidak percaya diri berkat mayoritas ANC di parlemen.
Dia menghadapi 783 tuntutan pidana, termasuk korupsi, pemerasan dan pencucian uang terkait dengan program pengadaan senjata pemerintah 1999.*/Sirajuddin Muslim