Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir telah mengecam keputusan Jerman untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi karena kehadiran militernya yang aktif di Yaman.
“Jika Jerman memiliki masalah dengan memasok senjata ke Arab Saudi, kami tidak akan menempatkan Jerman di bawah tekanan. Kami tidak membutuhkan senjata Anda Kami akan mendapatkannya dari tempat lain,” katanya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA, belum lama ini.
Sedangkan Pemerintah Jerman diwakili Kanselir Angela Merkel mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan berhenti menyetujui ekspor senjata ke semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
Sebuah kesepakatan koalisi bulan ini antara Demokrat Kristen Merkel dan Demokrat Sosial juga berjanji untuk menghentikan ekspor senjata ke negara-negara yang terlibat langsung dalam perang Yaman.
Baca: Diminta Berpakaian Sopan, Wanita Jerman Cabut dari Saudi
Al-Jubeir mengkritik pemerintah Jerman karena mengadopsi kebijakan “tidak konsisten” terhadap penjualan senjata.
“Akankah Jerman juga berhenti memasok senjata ke negara-negara yang berperang melawan Daesh di Suriah dan Iraq? Akankah Jerman menghentikan ekspor senjata ke semua negara yang memerangi Taliban di Afghanistan?” Dia bertanya.
Menteri tersebut mengingatkan bahwa koalisi pimpinan Saudi telah melakukan intervensi di Yaman hanya setelah ada undangan dari pemerintah sah Yaman, yang menghadapi sebuah kudeta yang dilakukan oleh milisi Houthi.
Baca: Jenderal Tertinggi Yaman Gabung Saudi Melawan Pemberontak Syiah Houthi
“Perang Yaman adalah perang yang sah,” katanya.
Yaman yang miskin telah diancam oleh kekerasan sejak akhir 2014, ketika pemberontak Syiah Houthi menguasai sebagian besar negara tersebut.
Konflik meningkat pada tahun 2015 ketika Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye luas yang bertujuan untuk mengembalikan keuntungan Houthi.*/Sirajuddin Muslim