Hidayatullah.com–Organisasi untuk Kerjasama Islam (OKI) telah meminta Pemerintah Sri Lanka untuk mengambil langkah konkret untuk mencegah kekerasan terhadap umat Islam.
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dibuat oleh OKI, yang menyatakan bahwa berita tentang serangan terhadap masjid, rumah dan toko milik umat Islam di Sri Lanka sangat menyedihkan dan peristiwa kekerasan yang menargetkan Muslim, kutip TRTWorld.
Pernyataan juga mendesak Pemerintah Sri Lanka mengambil langkah konkret untuk mencegah penyebaran kekerasan dan kebencian melalui organisasi keagamaan radikal untuk melindungi umat Islam.
Baca: Sri Lanka Umumkan Darurat 10 Hari Pasca Kerusuhan Anti Muslim
Sebelumnya, Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat 10 hari untuk meredakan kerusuhan anti-Islam yang menewaskan setidaknya dua orang dan merusak puluhan rumah dan masjid.
Pada hari Senin di Sri Lanka, seorang pria Sinhala tewas di rumah sakit dengan dugaan diserang kelompok Muslim, setelah kejadian tersebut, serangan terhadap umat Islam dimulai.
Aktivis Budhis membakar lebih dari 10 rumah dan toko milik orang-orang Muslim di wilayah Kandy.
Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, mengumumkan keadaan darurat di negara tersebut kemarin, karena khawatir bahwa kejadian di Kandy akan menyebar ke tempat lain.
PBB melaporkan bahwa serangan yang menargetkan Muslim di Sri Lanka sudah sangat mengkhawatirkan.
Di Sri Lanka, 75 persen penduduknya beragama Buddha, terdiri dari suku Sinhala, sementara populasi Muslim adalah 9 persen.*