Hidayatullah.com–Ratusan orang dibunuh dan lebih 40 ribu ditahan lewat operasi mengatasi pemrotes.
Puluhan orang di Mesir ternyata menghilang setelah ditahan secara rahasia oleh pihak keamanan, demikian peringatan yang dikeluarkan organisasi HAM, Human Rights Watch.
Kelompok yang berkantor di Amerika Serikat tersebut menyatakan dalam beberapa kasus pejabat pemerintah menyangkal penangkapan atau menolak memberikan rincian nasib mereka, demikian dikutip BBC.
HRW mendesak pemerintah untuk segera mengungkapkan keberadaan mereka dan memproses pihak yang bertanggung jawab.
Penghilangan secara paksa merupakan sebuah pelanggaran serius hukum internasional.
Jika dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari kebijakan, dapat dipandang sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Wakil direktur HRW Timur Tengah, Joe Stork, mengatakan di bawah Presiden Abdul Fattah al-Sisi, yang saat menjadi pemimpin militer menjatuhkan Presiden Mohammad Morsy di tahun 2013, kekuatan keamanan Mesir beroperasi “nyaris bebas dari kemungkinan dihukum”.
Ratusan orang dibunuh dan lebih 40.000 ditahan lewat operasi mengatasi pemrotes, kata HRW.
Sebagian besar adalah pendukung kelompok Ikhwanul Muslimin, selain pegiat sekuler dan liberal.*