Hidayatullah.com — Paus Gereja Katolik, Paus Fransiskus, pada Ahad (09/05/2021) mendesak agar kekerasan di Yerusalem, Palestina segera dihentikan.
Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa dia memantau perkembangan di Yerusalem dengan cemas, dia mendesak para pemangku kepentingan untuk mencari solusi sambil menghormati Kota Suci di Palestina.
“Identitas multi-agama dan multi-budaya kota suci harus dihormati. Kekerasan melahirkan kekerasan, hentikan bentrokan,” ujarnya kepada para penganut Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus di Roma.
Warga Palestina dalam beberapa hari terakhir menggelar aksi solidaritas dengan penduduk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di tengah bentrokan dengan polisi Israel.
Aksi itu terjadi ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim ilegal Yahudi “Israel” pada awal tahun ini.
Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa Jumat malam, menggunakan granat setrum dan bom gas. Wanita juga menjadi sasaran pasukan Israel, menurut saksi mata.
Setidaknya 290 warga Palestina telah terluka oleh pasukan Israel sejak Jumat, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu “Temple Mount,” mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.*