Hidayatullah.com—Pemerintah Uganda mengumumkan bahwa negaranya akan menampung sekitar 500 pengungsi Eritrea dan Sudan yang diusir dari Israel.
Pengumuman itu menyusul spekulasi bahwa sejumlah negara Afrika telah menandatangani kesepakatan akan menampung para pengungsi asal Afrika yang dipindah paksa oleh Israel, lapor BBC Jumat (13/4/2018).
Namun, menteri urusan pengungsi Uganda Musa Ecweru mengatakan kepada awak media bahwa kebijakan itu semata-mata kemauan dari pemerintah Uganda dan pemerintah hanya akan menampung orang-orang yang sudah mendapatkan status pengungsi di Israel.
Begitu para pengungsi tersebut tiba, mereka akan diperiksa guna memastikan kualifikasinya sebagai pengungsi, kata Ecweru.
Mereka kemudian akan diperbolehkan memilih mau tinggal di kamp pengungsian atau hidup di daerah perkotaan.
Kementerian mengatakan penerimaan pengungsi itu berdasarkan pada permintaan dari pemerintah Israel.
Uganda selaam ini dipuji masyarakat internasional atas kebijakn pintu terbukanya terhadap pengungsi. Saat ini negara itu menampung lebih dari 1,4 juta pengungsi dari negara tetangganya dan negara-negara lain. Gelombang pengungsi teranyar yang datang ke Uganda berasal dari Republik Demokratik Kongo.
Awal bulan ini, pemerintah Israel membatalkan sepihak perjanjian yang baru saja dibuatnya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang akan memindahkan lebih dari 16.000 pengungsi Afrika ke negara-negara Eropa dan Kanada dan jumlah yang sama akan ditampung sendiri oleh Israel.*