Hidayatullah.com—Uni Eropa tidak dapat mengkoordinasikan pembukaan kembali pintu-pintu perbatasannya dikarenakan masing-masing negara anggota sudah membentuk semacam kompetisi pariwisata, kata Menteri Luar Negeri Belgia Philippe Goffin hari Sabtu (7/6/2020).
“Kami meminta agar diadakan koordinasi, tetapi tidak berhasil. Sejumlah negara sudah memasuki semacam kompetisi pariwisata,” kata Goffin kepada koran Belgia La Libre Belgique seperti dilansir Euronews.
Menteri-menteri dalam negeri Uni Eropa hari Jumat mengupayakan kesepakatan untuk membuka pintu-pintu perbatasan di dalam lingkup UE secara terkoordinasi, yang ditutup sejak bulan Maret dikarenakan wabah Covid-19.
Mayoritas negara sepakat tanggal 15 Juni sebagai waktu untuk mencabut kontrol lalu lintas dan pembatasan yang diterapkan di Zona Schengen, tetapi sebagian lainnya lebih memilih untuk mengatur masalah itu sesuai kemauan negara masing-masing.
“Ketika Italia pertama kali mengumumkan akan membuka perbatasannya pada 3 Juni, hal itu dilakukan juga untuk menarik kedatangan turis,” kata Goffin.
Setelah menutup perbatasannya selama hampir tiga bulan, Siprus akan menyambut kembali kedatangan wisatawan mulai hari Selasa depan, dengan menawarkan tanggungan biaya kesehatan kalau-kalau para turis terjangkit penyakit di negara pulau kecil di kawasan Laut Mediterania itu.
Dengan kunjungan turis mencapai 3,4 juta orang per tahun, negara anggota Uni Eropa itu sangat tergantung perekonomiannya kepada industri pariwisata, yang mencakup 15% dari total GDP.
Dikarenakan wabah coronavirus, negeri pulau itu diperkirakan mengalami penyusutan kunjungan wisata sebesar 70% tahun ini.
“Tak seorang pun di sini berharap mendulang uang tahun ini,” kata Wakil Menteri Pariwisata Savvas Perdios hari Kamis (5/6/2020).*