Hidayatullah.com–Untuk ke-37 tahun berturut-turut, jumlah anak-anak di Jepang kembali turun. Kali ini turun 170.000 dibanding tahun sebelumnya, membuktikan bahwa negara itu sedang menghadapi penuaan dan menyusutnya populasi, kutip Daily Sabah.
Menurut data yang dirilis oleh Kementrian Dalam Negeri dan Komunikasi, hanya ada 15,53 juta anak-anak di bawah umur 14 di Jepang hingga 1 April, dengan segmen tertua dari anak-anak berumur antara 12-14 tahun memiliki rasio paling tinggi.
Jumlah anak-anak itu merupakan yang terendah sejak pemerintah mulai menyusun data populasi pada 1899, kementrian mengatakan.
Anak-anak terhitung hanya 12,3 persen dari 126 juta populasi Jepang sementara di negara lain seperti Amerika Serikat (AS) anak-anak terhitung 18.9 persen, 28.7 di Turki dan 30.8 di India.
Pemerintah bertahun-tahun telah mencoba mendorong para keluarga untuk memiliki lebih banyak anak namun populasi tetap menyusut dan menua.
Orang berumur 65 atau lebih tua menyumbang sekitar 27.2 persen dari populasi total, rasio tertinggi dalam catatan, menurut data yang dirilis pada Juli, sementara yang berumur 14 atau lebih muda turun ke rekor terendah 12.7 persen.
Saat ini negara tersebut sedang menuju negara pertama dengan lansia terbanyak, yang berarti 28 persen dari populasinya akan berumur di atas 65 tahun, tenaga kerja Jepang yang menyusut harus membayar biaya kesejahteraan yang membengkak.
Beragam masalah telah mendorong banyak anak muda untuk menunda pernikahan, yang hanya menambah masalah demografis. Umur wanita tipikalnya melahirkan anak saat ini meninggi, dari 25 tahun menjadi 39.
Pemerintah telah berupaya keras untuk mendorong anak muda untuk memiliki anak dan mendesak perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan upah dan membantu para karyawannya meraih keseimbangan kehidupan kerja yang sehat. Namun upaya-upaya itu tidak menghasilkan perubahan yang signifikan.
Dengan orang-orang bermigrasi dari desa ke kota, para ahli memprediksi bahwa masyarakat regional Jepang akan secara bertahap memudar dan pusat kita akan dibanjiri dengan populasi lansia. */Nashirul Haq AR