Hidayatullah.com–Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mewakili Pemerintah Indonesia mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian di Palestina dan Gaza. Ia menyerukan kepada negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu membantu kesulitan yang di hadapi negara Palestina.
“Saya hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini dengan hati sedih, melihat terus jatuhnya korban sipil di Gaza. Kekerasan demi kekerasan terjadi, ujarnya saat menyampaikan pidato pada KTT luar biasa OKI di Istanbul, Jumat, (18/05/2018) dalam rilisnya yang diterima redaksi.
Wapres juga mengajak OKI untuk mengambil langkah strategis yang konkrit dalam forum ini. “Apakah kita bertemu hanya untuk bicara? Atau betul-betul akan bertindak? Kita harus bertindak, tegasnya.
Di Forum itu, Wapres memaparkan enam usulan gagasan sebagai tindak lanjut yang harus dilakukan bersama yaitu;
Baca: Presiden Erdogan Mengutuk Keras Tragedi Kemanusiaan di Gaza
Pertama, kata Wapres, negara-negra anggota OKI harus menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), baik Dewan Keamanan maupun Sidang Umum, untuk mengambil langkah tegas menyikapi perkembangan terakhir di Palestina.
Kedua, sambung Wapres, pertemuan ini harus menghasilkan komitmen bantuan kemanusian yang sangat diperlukan saat ini, terutama di Gaza. “Kita juga harus bergerak membantu United Nations Relief and Works Agency For Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), kondisi UNRWA sangat mengkhawatirkan, kita harus membantunya, jelas Wapres.
Ketiga, kata Wapres, negara-negara anggota OKI mendesak kepada negara yang belum mengakui Kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya.
Keempat, saran Wapres, OKI harus memperkuat lobi agar negara lain tidak mengikuti langkah AS memindahkan Kedutaan Besarnya ke Jerusalem. “Indonesia siap menjadi bagian dari lobi tersebut, paparnya.
Baca: Syeikh Al-Qaradhawi: Palestina Merupakan Perkara Umat Islam
Kemudian yang kelima, Wapres mengajak untuk menjalankan semua yang pernah diputuskan OKI mengenai Palestina. “Saya melihat banyak keputusan OKI yang belum dan bahkan tidak dijalankan mengenai Palestina, tuturnya
Usulan keenam, kata Wapres, Indonesia mendorong persatuan di Palestina juga diperkuat. Akan sulit perjuangan dilakukan tanpa persatuan internal Palestina, jelasnya.
Lebih dalam Wapres memaparkan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak pernah dan tidak akan surut. Bagi Indonesia, Palestina adalah satu-satunya negara yang masih mengalami penjajahan di dunia modern saat ini.
Mengakhiri pidato singkatnya, Wapres mengatakan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi, Indonesia akan terus berdiri bersama bangsa Palestina hingga Palestina merdeka di tanah airnya. Sambil mengutip kalimat Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pada tahun 1962. Selama kemerdekaan belum dicapai oleh Bangsa Palestina, selama itu pula Indonesia akan berdiri di sisi Palestina, pungkasnya.*